Unhas Komitmen Dukung Hilirisasi Nikel di Indonesia

297

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sebagai komitmen mendorong inovasi berkelanjutan, Universitas Hasanuddin (Unhas) hadir dan berperan aktif dalam pengembangan industri nikel nasional, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar global.

Komitmen ini ditunjukkan melalui pencanangan Unhas sebagai Pusat Kajian Hilirisasi Nikel Indonesia yang secara resmi dideklarasikan pada “Expo dan Simposium Nasional Hilirisasi Nikel Indonesia” dengan tema “Menjadikan Universitas Hasanuddin sebagai Pusat Kajian Riset Hilirisasi Nikel Indonesia”.

Kegiatan yang diinisiasi Ikatan Keluarga Alumni Teknik (Ikatek) Unhas berlangsung di Ballroom Unhas Hotel Makassar, Rabu (26/02/2025).

Ketua IKA Teknik Unhas, Sapri Pamulu, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi nyata alumni untuk berperan aktif dalam mendorong kemajuan bangsa. Ini merupakan rangkaian halal bi halal Ikatek yang dilakukan bukan hanya reunian secara emosional, tapi bagaimana menghadirkan ruang diskusi untuk kemajuan bangsa.

Menurut Sapri, hilirisasi nikel bukan hanya menjadi perioritas nasional, juga peluang besar bagi para alumni teknik Unhas untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

“Unhas memiliki peran strategis, mengingat pusat nikel banyak tersebar di Pulau Sulawesi,” katanya.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IKA Unhas, Yusran Yusuf, mengapresiasi inisiatif Ikatek Unhas. “Kegiatan luar biasa, Ikatek Unhas sangat aktif dan produktif melakukan kegiatan seperti ini. Tentu sangat tepat untuk terus mendorong Unhas menjadi pusat nikel Indonesia. Selain posisinya yang strategis, Unhas juga memiliki sumber daya manusia kompeten,” jelasnya.

Kegiatan dibuka Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa, menyebutkan, Unhas memiliki komitmen mendukung pengembangan hilirisasi nikel dengan menyediakan riset, teknologi, dan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sebagai wujud komitmen dan kontribusi mendorong pengembangan nikel, Unhas membuka program studi Metalurgi dan Material. Langkah ini diambil untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam mendukung industri nikel nasional.

“Unhas memiliki sumber daya yang kompeten untuk berperan aktif dalam mendorong kebijakan dan inovasi berbasis riset untuk memaksimalkan potensi nikel Indonesia,” jelas Jamaluddin Jompa.

Secara umum, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan hilirisasi mineral nikel sudah tertuang dalam peta jalan yang menetapkan tahap tahap yang dilalui hingga tahap Indonesia Hebat 2045. Selain Kementerian ESDM, roadmap smelter nikel juga sudah disusun oleh Kementerian Perindustrian.

Adapun roadmap pusat kajian hilirisasi nikel Unhas terbagi dalam beberapa tahapan, tahapan jangak pendek dengan menyusun kurikulum dan pelatihan bagi dosen dan mahasiswa, memulai penelitian dasar terkait teknologi pengolahan nikel hingga membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri. Adapun jangka panjangnya dengan menjadi rujukan nasional dalam pengembangan teknologi hilirisasi nikel dan menghasilkan inovasi yang dapat diimplementasikan oleh Industri hingga terwujudnya pusat kajian yang unggul, mandiri dan berkelanjutan. rls