Perkuat Sinergi, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Gelar “Fraud Awareness Session”

25
- Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menyelenggarakan Sharing Session Fraud Awareness dengan tema “Fraud Control Strategic: Upaya Preventif, Deteksi, dan Sanksi Hukum sebagai Satu Kesatuan Anti-Fraud dalam Mendukung Proses Bisnis di PT Pertamina Patra Niaga”. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menyelenggarakan Sharing Session Fraud Awareness dengan tema “Fraud Control Strategic: Upaya Preventif, Deteksi, dan Sanksi Hukum sebagai Satu Kesatuan Anti-Fraud dalam Mendukung Proses Bisnis di PT Pertamina Patra Niaga”. Berlangsung di Hotel Hyatt Makassar dan dihadiri jajaran manajemen, Perwira Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, serta perwakilan dari Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, dan PT Pertamina (Persero).

Menghadirkan narasumber dari tiga institusi strategis yang memiliki peran penting dalam pengawasan dan penegakan tata kelola perusahaan, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, dan PT Pertamina (Persero).

Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Agus Salim, memaparkan pentingnya sinergi antara dunia usaha dan aparat penegak hukum dalam memperkuat sistem pengawasan internal dan mencegah praktik fraud.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto. POTO : ISTIMEWA

Fraud bukan semata urusan internal perusahaan, melainkan isu publik yang harus ditangani secara sistemik. Dunia usaha perlu membangun sistem deteksi dini dan pengendalian yang kuat, dan kami dari Kejaksaan siap mendukung hal tersebut,” ujar Agus Salim.

Senada dipaparkan Kepala Perwakilan BPKP Sulsel, Rasono. Ia mengapresiasi inisiatif Pertamina membangun budaya anti-fraud yang adaptif dan berbasis risiko.

“Kami mendukung penuh upaya dunia usaha untuk memperkuat pengawasan intern melalui strategi pencegahan fraud. Budaya integritas harus dibangun dari semua level dan menjadi bagian dari manajemen risiko yang menyeluruh,” jelas Rasono.

Sementara itu, Ariani Wulandari, Manager Fraud Prevention PT Pertamina (Persero), menegaskan, integritas merupakan nilai fundamental dalam seluruh proses bisnis Pertamina. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas fungsi dalam membangun sistem pengendalian yang responsif.

Fraud bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, kita harus memiliki sistem pencegahan dan deteksi yang kuat, serta membangun budaya integritas yang menjadi nafas dalam setiap aktivitas bisnis,” tegas Ariani.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, mengapresiasi dukungan pemangku kepentingan eksternal dan menekankan pentingnya menjadikan fraud awareness sebagai bagian dari budaya organisasi.

“Forum ini bukan hanya ajang berbagi wawasan, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi seluruh insan Pertamina untuk memperkuat komitmen terhadap tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel,” ujar Fanda.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fungsi Internal Audit Region III Area Sulawesi bersama Legal Counsel Sulawesi, dan diikuti oleh para perwira dari berbagai unit operasi Pertamina Patra Niaga di seluruh wilayah Sulawesi. Diharapkan, sesi ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari fraud serta menjunjung tinggi nilai integritas dan tata kelola perusahaan yang baik.

Editor : Bali Putra