
BISNISSULAWESI.COM, JAKARTA – Permata Bank mencatatkan kinerja positif di sembilan bulan pertama 2025. Penyaluran kredit tumbuh 5,4 persen yoy menjadi Rp158,9 triliun. Dari sisi kinerja operasional, Laba Bersih Sebelum Pencadangan (PPOP) meningkat 4,9 persen menjadi Rp5,0 triliun.
Sebagai bagian dari Bangkok Bank, Permata Bank terus memperkuat posisinya sebagai mitra finansial terpercaya melalui inovasi produk dan digitalisasi layanan.
“Kinerja positif menjadi landasan penting bagi perjalanan Bank menuju fase pertumbuhan selanjutnya. Pencapaian ini mencerminkan ketangguhan dan komitmen kami untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan,” ungkap Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, Rabu (29/10/2025).
Dikatakan, dengan fundamental yang kuat, dukungan penuh dari Bangkok Bank, serta kepercayaan nasabah yang terus meningkat, mendorong Permata Bank memperkuat fondasi bisnis yang sehat, memperdalam hubungan dengan nasabah, dan memperkuat posisi sebagai Bank pilihan utama di setiap segmen.
Berbekal fokus pada pertumbuhan berkelanjutan, transformasi digital, dan penguatan budaya kolaboratif, Meliza optimis Permata Bank dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan sekaligus memperkuat kontribusi bagi perekonomian nasional.
Menghadapi dinamika ekonomi global dan domestik yang semakin dinamis dan berbagai tantangan lain, Permata Bank melanjutkan penerapan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas bisnis, khususnya dalam penyaluran kredit. Selain itu optimalisasi struktur neraca secara konsisten dilakukan untuk menjaga tingkat likuiditas di level yang memadai.
Rasio Loan-to-Deposit (LDR) tercatat 80,9 persen pada kuartal III- 2025. Total Aset Bank tumbuh 5,7 persen yoy menjadi Rp269,3 triliun pada posisi September 2025 dibandingkan posisi sama 2024.
Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat 6,9 persen yoy menjadi Rp195,9 triliun, terutama didorong pertumbuhan CASA sebesar 17,3 persen. Rasio CASA Bank pun tercatat naik menjadi 60,5 persen, dibandingkan 55,1 persen pada periode sama tahun lalu.
“Hingga kuartal III-2025, penyaluran kredit kepada nasabah tumbuh 5,4 persen ypy menjadi Rp158,9 triliun. Pertumbuhan ini terutama didorong pertumbuhan dari segmen korporasi yang naik 8,2 persen menjadi Rp93,9 triliun, serta segmen komersial yang tumbuh 10,4 persen menjadi Rp20,9 triliun,” ujarnya.
Kualitas kredit tetap terjaga baik dan sehat dengan NPL gross dan Loan at Risk (LAR) masing-masing pada level 2,1 persen dan 7,0 persen, dibandingkan dengan 2,1 persen dan 8,0 persen pada periode sama tahun lalu. Bank membentuk NPL Coverage dan LAR Coverage Ratios yang memadai untuk menjamin kebutuhan cadangan atas potensi penurunan kredit secara konservatif, masing-masing di level 351 persen dan 107 persen.
“Bank juga secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah,” tambahnya.
Selain itu, Meliza juga mengatakan, Permata Bank menjaga struktur likuiditas yang sehat sesuai ketentuan dan regulasi di Indonesia. Hingga Kuartal III-2025, Bank mencatat Liquidity Coverage Ratio (LCR) rata-rata pada level 292,9 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) pada level 132,9 persen di akhir September 2025.
Struktur permodalan Bank termasuk rasio CAR dan CET-1, tercatat kuat masing-masing 35,0 persen dan 26,8 persen. Rasio permodalan Permata Bank, merupakan salah satu terkuat diantara bank umum terbesar di Indonesia. “Permodalan yang kuat ini merupakan salah satu kunci utama untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan, baik secara organik maupun anorganik,” tambahnya.
Kontribusi Permata Bank Syariah
Permata Bank Syariah melanjutkan kinerja positif dengan mencatat laba operasional sebelum provisi sebesar Rp598,6 miliar, tumbuh 12,0 persen yoy. Pertumbuhan ini didukung dengan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang tumbuh 9,4 persen dan konsistensi pengendalian biaya dengan baik.
Pada sisi pendanaan, simpanan nasabah mencapai Rp26,9 triliun, didorong pertumbuhan CASA sebesar 15,1 persen. Hal ini mengantarkan rasio CASA UUS Permata Bank meningkat menjadi 66,1 persen, di atas rata-rata industri Perbankan Syariah Indonesia. UUS Permata Bank tetap fokus pada peningkatan pendanaan dana pihak ketiga, khususnya pendanaan murah yang stabil dengan terus mengembangkan jaringan komunitas syariah di industri perbankan Indonesia.
Memperkuat posisi sebagai institusi keuangan Indonesia yang aktif mendukung penguatan perekonomian di panggung ekonomi internasional, Permata Bank turut mensponsori Forbes Global CEO Conference ke-23. Acara mengundang para CEO, pemimpin bisnis, wirausahawan, dan investor terkemuka di seluruh dunia untuk membahas arah baru ekonomi global, transformasi digital, serta dinamika geopolitik yang memengaruhi sektor keuangan.
Selain itu, Permata Bank juga menyelenggarakan Economic Outlook 2026 dengan membawa tema “Reviving Domestic Growth, Navigating Global Shocks”. Forum ini menghadirkan ruang dialog strategis antara otoritas fiskal, pemimpin industri, dan pemangku kepentingan. Sebuah komitmen Permata Bank untuk terus mendampingi nasabah dalam menavigasi ketidakpastian dan memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi domestik.
Editor : Bali Putra








