
BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menghadirkan semangat pengabdian melalui kegiatan tahunan Kemenkeu Mengajar (KM). Tahun ini menjadi momen bersejarah bagi Kemenkeu karena program “Dari Kami untuk Negeri”, tahun ini genap satu dekade atau 10 tahun menginspirasi negeri.
Kepala Sekretariat Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan, Ikhwan Mahmud menyebutkan, Kemenkeu Mengajar 10, menandai satu dekade pengabdian, inspirasi, dan kolaborasi membangun negeri melalui ruang kelas di seluruh Indonesia.
Dengan mengusung tema besar “Satu Dekade Menginspirasi Negeri”, kegiatan ini menjadi wadah bagi pegawai Kemenkeu untuk turun langsung ke sekolah, berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inspirasi kepada generasi muda Indonesia.

“Tahun ini, Kemenkeu Mengajar 10 Kota Makassar, digelar secara serentak di empat sekolah binaan, yakni Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) Sentra Wirajaya Makassar, SRMP Gau Mabaji, SMP Negeri 23 Makassar, dan SMP Negeri 4 Makassar,” ujar Ikhwan yang hadir langsung ke SRMP Sentra Wirajaya Makassar bersama Kepala Bidang Pembinaan Akutansi dan Pelaporan Keuangan (PAPK), Syamsul Bahri dan jajaran, Senin (10/11/2025).
Sebelum mengajar di ruang kelas, jajaran Kemenkeu juga mengikuti upacara bendera peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2025, di halaman SRMP Sentra Wirajaya Makassar bersama guru dan siswa.

Kemenkeu Mengajar melibatkan 120 relawan dan panitia daerah dari seluruh unit vertikal Kemenkeu di wilayah Makassar Raya ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang profesi, mulai pejabat fungsional, struktural, hingga pegawai pelaksana yang secara sukarela mengajar dan berbagi semangat kepada para siswa.
“Kegiatan ini merupakan swadaya murni dari kesadaran teman-teman pegawai Kemenkeu, tanpa menggunakan APBN. Melalui kegiatan ini, kami (Kementerian Keuangan, red) ingin semua lapisan masyarakat, termasuk pelajar, mengetahui bahwa APBN itu hadir di semua lini,” ujarnya.
Ikhwan mengatakan, dalam kegiatan ini, Kemenkeu tidak hanya mengenalkan peran Kementerian Keuangan dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi juga menumbuhkan pemahaman bahwa setiap rupiah yang dikelola negara berkontribusi langsung bagi kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan.
“SRMP Sentra Wirajaya ini juga bentuk kehadiran negara melalui APBN ke tengah masyarakat,” sebutnya.
Penyampaian materi dilakukan dengan metode interaktif yang disesuaikan dengan jenjang sekolah, mulai dari permainan edukatif, simulasi profesi, hingga sesi berbagi inspirasi. Kegiatan diakhiri dengan Closing Ceremony berupa yel-yel Kemenkeu Mengajar, serta penulisan langit cita-cita oleh siswa-siswi.
Lebih dari sekadar kegiatan mengajar, Kemenkeu Mengajar merupakan simbol kolaborasi dan semangat pelayanan. Setiap relawan hadir bukan karena kewajiban, melainkan karena keinginan tulus untuk berbagi pengetahuan dan memotivasi adik-adik pelajar agar berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya.
Dengan tagline “Kemenkeu Mengajar, Dari Kami Untuk Negeri”, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar, memperluas wawasan tentang pengelolaan keuangan negara, serta menginspirasi siswa-siswi untuk terus mengejar cita-cita dan berkontribusi dalam membangun Indonesia.
Sangat Bersyukur
Sementara itu, Kepala SRMP Sentra Wirajaya Makassar, Radiah mengaku bersyukur sekolahnya menjadi salah satu sekolah kolaborator yang ditunjuk Kementerian Keuangan untuk Kemenkeu Mengajar. Sehingga para siswanya berkesempatan mendapatkan pemahaman lebih.
“Semoga ke depan, ada siswa kami yang bekerja di Kemenkeu,” harapnya.
Sebagaimana Trilogi Sekolah Rakyat yang memang dihadirkan pemerintahan di bawah Presiden Prabowo untuk memuliakan “wong cilik”, menjangkau yang tidak terjangkau dan memungkinkan yang tidak mungkin. “Mereka yang awalnya tidak punya harapan, tidak punya cita-cita, bersyukur sekolah rakyat ini hadir untuk menjembatani mereka,” tambah Radiah.
Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar di SRMP Sentra Wijaya Makassar sebanyak 139 siswa yang terbagi dalam enam rombongan belajar, dengan 11 guru pengajar yang berasal dari berbagai daerah dan provinsi di Indonesia.
SRMP Sentra Wirajaya menerapkan disiplin ketat dan jadwal kegiatan terstruktur. Mulai anak-anak bangun pukul 04.00 WIB untuk ibadah, dilanjutkan kultum, olahraga, sarapan, hingga sesi belajar dan pelatihan karakter.
Para siswa tak hanya dibekali pengetahuan, juga kedisiplinan, kemandirian, kesamaptaan, serta kepercayaan diri yang dilatih langsung aparat kepolisian dan TNI.
“Sekolah Rakyat itu berbeda. Siswa yang kami hadapi adalah anak-anak istimewa. Pendekatannya pun berbeda, pendekatan pembelajaran dengan empati dan motivasi yang tinggi,” katanya.
*/Bali Putra








