Wujudkan PMI Cerdas Finansial, OJK Luncurkan Buku Saku Literasi Keuangan

138
Ilustrasi. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. POTO : DOK. BISNISSULAWESI.COM

 

BISNISSULAWESI.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat literasi dan inklusi keuangan nasional, khususnya bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang merupakan salah satu segmen prioritas dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021–2025. Upaya itu, salah satunya dilakukan melalui peluncuran Buku Saku Literasi Keuangan bagi PMI.

Peluncuran buku “PMI Cerdas Finansial, Menuju Indonesia Maju”, juga sekaligus wujud nyata kolaborasi OJK, dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), dan Bank Indonesia (BI) dalam menghadirkan panduan praktis bagi PMI dan keluarga untuk memahami cara mengelola keuangan secara bijak, aman, dan berkelanjutan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi,  menyebutkan, PMI merupakan pahlawan devisa yang berkontribusi besar bagi ekonomi nasional.

“Peluncuran kami pilih bertepatan Hari Pahlawan 10 November, karena  PMI merupakan pahlawan devisa bagi negara. PMI meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberi harapan hidup bagi keluarga dan masyarakat, baik di daerah asal maupun di negara tempat bekerja,” ujar Friderica.

Ia juga menyoroti besarnya potensi ekonomi dari PMI yang dapat menjadi pengungkit bagi penguatan inklusi dan pemberdayaan keuangan nasional.

Data KP2MI dan BI, pada 2024 nilai remitansi yang dikirimkan ke Indonesia mencapai Rp251 triliun hingga Rp263 triliun atau setara 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yang berasal dari lebih dari 3,9 juta PMI. Di mana, rata-rata setiap pekerja mengirimkan Rp64 juta per tahun atau Rp5,3 juta per bulan kepada keluarga di tanah air.

Kemudian, jika melihat arus remitansi PMI yang mencapai lebih dari Rp250 triliun tersebut per tahun, itu juga membuka peluang besar bagi industri jasa keuangan nasional. Artinya, seluruh pelaku industri, baik perbankan, pegadaian, asuransi, maupun lembaga keuangan mikro, punya tanggung jawab besar, untuk meningkatkan literasi dan juga terutama inklusi.

“PMI yang mau berangkat, harus dibekali agar bisa melakukan inklusi keuangan yang baik, paham caranya kirim uang ke keluarga, paham bagaimana mengolah keuangan dengan baik dan seterusnya,” ujar Friderica.

Peluncuran buku saku ini merupakan langkah konkret untuk melindungi PMI dari risiko keuangan sekaligus meningkatkan kemampuan mereka mengelola pendapatan.

“PMI yang cerdas finansial, khususnya di era digital, akan meningkatkan kesejahteraan dirinya dan keluarga, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi sektor keuangan,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI, Mukhtarudin mengapresiasi sinergi lintas lembaga yang diwujudkan dalam peluncuran buku saku ini sebagai langkah nyata peningkatan literasi dan pelindungan PMI.

Mukhtarudin juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menjaga data pribadi dan menghindari penipuan yang memanfaatkan rekening atau identitas PMI.

“Data diri dan rekening jangan sembarangan diberikan kepada orang lain. Banyak kasus PMI, rekeningnya digunakan untuk menipu bahkan melanggar hukum. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini penting untuk memberikan pemahaman agar PMI lebih bijak mengelola keuangannya,” tegas Mukhtarudin.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani, Kepala Departemen Survailans Sistem Pembayaran dan Pelindungan Konsumen Bank Indonesia, Anton Daryono, serta narasumber dari Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan PMI.

Melalui peluncuran buku ini, OJK, KP2MI, dan BI berkomitmen memperluas jangkauan edukasi keuangan kepada PMI di seluruh daerah kantong pekerja migran, seperti Jawa Barat, NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Bali. Program edukasi ini juga akan diintegrasikan dengan kegiatan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) agar setiap PMI mendapatkan bekal literasi keuangan sejak dini.

Editor : Bali Putra