
BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Dalam dua hari pelaksanaan, Rabu-Kamis (12-13/11/2025), Anging Mammiri Business Fair (AMBF) X South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025, dari sisi perdagangan, berhasil membukukan Memorandum of Understanding (MoU) capaian ekspor UMKM Rewako senilai Rp228,123 miliar. Angka ini mencapai lebih dari 110 persen dibanding capaian event yang sama tahun lalu sebesar Rp98,781 miliar.
“Ini sekaligus bukti meningkatnya kepercayaan global terhadap produk lokal dan UMKM Sulsel,” ungkap Deputi Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI Sulsel), Wahyu Purnama A, pada penutupan AMBF X SSIF 2025, Kamis (13/11/2025).
Dari sisi investasi, SSIF 2025 berhasil menghimpun 24 Letter of Intent (LoI) melalui 6 meeting bersama 23 IPRO (Investment Project Ready to Offer) dengan potensi nilai investasi Rp8,55 triliun. Capaian tersebut menunjukkan kesiapan Sulsel kita menghadirkan proyek investasi.
AMBF X SSIF 2025 jauh meningkat dibanding tahun lalu. Calon investor meningkat dari 9 menjadi 27, begitu juga buyer yang tahun sebelumnya 12 dari 10 negara menjadi 30 buyer dari 17 negara di 2025.
Event ini diharapkan menjadi katalisator bagi peningkatan investasi hijau dan perluasan pasar ekspor berorientasi pada keberlanjutan, membuka peluang kolaborasi baru, serta memperkuat posisi Sulsel sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau di kawasan timur Indonesia.
Selain itu, untuk mendorong perdagangan dan ekspor, BI Sulsel juga telah melakukan kegiatan pengembangan UMKM melalui program UMKM Rewako (Resilient, World Class, Agile, Knowledgeable’). Saat ini, BI Sulsel memiliki 152 UMKM Rewako, 70 diantaranya UMKM Rewako Ekspor.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, Since Erna Lamba mengatakan, Pemprov Sulsel terus berupaya menjaga tren positif realisasi investasi di 2025. Hingga September, realisasi investasi mencapai Rp13,716 triliun atau 82,57 persen dari total target Rp16,61 triliun. “Semua ini karena kerja keras semua pihak,” sebutnya.
Pemprov Sulsel mengapresiasi semua pihak, pelaku usaha, UMKM, dan investor, yang telah membuktikan Sulsel mampu menjadi daerah yang kondusif dan prospektif untuk pengembangan investasi hijau.
Bali Putra








