Kredit Perbankan di Sulsel Terus Meningkat pada Sektor Produktif Penopang Utama Ekonomi

100
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin (Jaket hitam) saat memberi keterangan terkait kinerja perbankan Sulsel saat media gathering di Malang, Jawa Timur, Minggu (23/11/2025). POTO : BALI PUTRA

 

BISNISSULAWESI.COM, MALANG – Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) mencatat kinerja intermediasi perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel), berjalan baik dengan penyaluran kredit yang terus meningkat khususnya pada sektor produktif penopang utama ekonomi daerah.

Kredit perbankan Sulsel tumbuh 4,04 persen (yoy) mencapai Rp169,88 triliun, didominasi kredit produktif 53,51 persen (Posisi September 2025). Namun dari sisi pertumbuhan, didorong kredit konsumtif yang tumbuh 7,44 persen. Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, terbesar pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan share 22,79 persen.

“Hanya saja masyarakat Sulsel belum mampu mendanai keseluruhan pembiayaan (kredit) tersebut. Lebih 20 persen, dibiayai dari luar Sulsel,” ungkap Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin saat media gathering di Malang, Jawa Timur, Minggu (23/11/2025).

Hal itu kata Muchlasin, tercermin dari penyaluran kredit yang melampaui total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan di Sulsel sebesar Rp143,80 triliun. DPK didominasi tabungan dengan share 57,74 persen dan memberikan andil sebesar 3,51 persen terhadap pertumbuhan DPK.

“jadi, Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan Sulsel 120,35 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah di level 3,66 persen,” kata Muhlasin didampingi Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan perizinan Lembaga Jasa Keuangan, Arief Machfoed dan Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, Amiruddin Muhidu.

Meskipun tidak berdampak pada kesehatan kinerja perbankan di Sulsel, Muchlasin menyatakan PR besar bagi tim pengawasan di OJK Sulselbar, untuk bagaimana caranya agar perbankan di Sulsel bisa meningkatkan penghimpunan DPK agar berimbang dengan besarnya kredit yang disalurkan.

Sementara itu, dari sisi aset, Muclasin mengatakan per September 2025, total aset perbankan tumbuh 5,05 persen secara tahunan (yoy) dengan nominal mencapai Rp209,43 triliun.

Kinerja positif perbankan, menjadi salah satu indikator fundamental stabilitas kinerja sektor jasa keuangan (SJK) di Sulsel. Selain stabil, kinerja SJK juga mampu memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Di mana, kinerja SJK tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan perekonomian Sulsel sebesar 5,01 persen pada triwulan III 2025.

Bali Putra