BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar menggelar pelatihan pelayanan prima dan pelatihan bahasa isyarat, 22 – 23 November 2025.
Diikuti 170 peserta seperti dosen, tenaga kependidikan, hingga petugas keamanan di lingkungan Poltekpar Makassar. Kegiatan ini, sebagai komitmen peningkatan kualitas layanan publik dan penguatan budaya kampus inklusif.
Materi terkait pelayanan prima dibawakan narasumber dari Telexindo, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan pelatihan lengkap untuk contact center, call center, dan customer service.
Sementara pelatihan bahasa isyarat dipandu Pusbisindo didukung Juru Bahasa Isyarat (JBI). Peserta dapat mempelajari sensitivitas dan etika dalam interaksi bahasa isyarat (budaya tuli), serta dasar-dasar komunikasi seperti pengenalan abjad, nama hari dan angka, kosakata yang sering dipakai melalui metode praktik langsung.
Direktur Poltekpar Makassar, Herry Rachmat Widjaja, menekankan pentingnya kualitas layanan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
“Penguasaan bahasa isyarat, agar layanan kami semakin inklusif dan dapat diakses masyarakat luas terutama mahasiswa berkebutuhan khsusus,” ujarnya.
Seorang peserta Rois Dinan, mengatakan, kegiatannya sangat aplikatif dan menyenangkan. Ia berharap pelatihan seperti ini bisa terus berkelanjutan agar menjadi budaya positif baru di lingkungan kampus.
Editor: Bali Putra









