Anggota Koperasi di Sulsel Capai 441.238 Orang

21
Kepala Kanwil DJPb Sulsel, Supendi. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Perkembangan jumlah koperasi aktif dan jumlah anggota koperasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) meningkat dari tahun 2022 ke 2023, dengan rincian koperasi aktif sebanyak 4.977, dan koperasi bersertifikat NIK sebanyak 1.076. Dari jumlah koperasi yang aktif tersebut,  jumlah anggota koperasi mencapai 441.238.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel, Supendi saat memberi keterangan pers beberapa waktu lalu.

Dikatakan, hingga 31 Mei 2025, di Sulsel telah terdapat 2.253 BUMDes dari 2.266 desa. Terdapat 13 desa yang belum mempunyai BUMDes, yaitu 9 desa di Kabupaten Takalar, 1 desa Kabupaten Enrekang, 1 desa di Kabupaten Luwu Utara, 1 desa Kabupaten Luwu Timur, dan 1 desa di Kabupaten Toraja Utara.

Saat ini, salah satu yang menjadi program pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subiyanto yakni Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Ditargetkan sebanyak 70 ribu koperasi yang dirancang untuk mengatasi tantangan ekonomi pedesaan. Koperasi Merah Putih akan saling memperkuat dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah ada, khususnya BUMDes yang pengelolaannya telah baik dan maju.

“KDMP juga dapat menjadi pemain utama dalam ekosistem pemenuhan bahan baku makan bergizi gratis (MBG) di desa,” sebut Supendi.

Selama ini, MBG telah disalurkan kepada 121.822 penerima oleh 49 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sulsel dengan realisasi anggaran Rp110 miliar. MBG didistribusikan antara lain untuk 576 sekolah (PAUD, TK, SLB, SD, MI, SMP, SMA atau MA), dengan jumlah siswa sasaran sebanyak 120.838 orang. MBG juga menyasar 471 ibu hamil atau menyusui dan 513 balita.

Sementara itu, berkaitan dengan kebutuhan pangan, pada Semester I-2025, target penyerapan gabah dan beras mencapai 766.230 ton untuk wilayah Bulog di Sulsel. Sementara realisasi hingga Mei 2025 sebanyak 483.380 ton gabah dan 46.310 ton beras.

“Wilayah yang menyerap paling tinggi gabah berasal dari Sidrap, 80.550 ton dan beras berasal dari Pare-pare, 14.960 ton,” katanya.

Hingga 20 Juni 2025, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tersalurkan di Sulsel sebesar Rp6,58 triliun untuk 116.919 debitur. Perkiraan subsidi oleh pemerintah sebesar Rp589,52 miliar. Kabupaten Bone menjadi wilayah yang penyaluran KUR-nya paling tinggi, mencapai Rp654,40 miliar untuk 11.237 debitur.

Sedangkan nilai penyaluran pupuk oleh 25 Pemda sebesar Rp468 miliar untuk 420.352 debitur.

Bali Putra