Aset BPR di Sulsel hanya Sekitar 1,93 Persen dari Total Aset Perbankan

102
Ilustrasi. Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman. POTO : DOK. BISNISSULAWESI.COM

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Total aset perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) posisi Mei 2024 tumbuh 7,98 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp193,36 triliun. Dari jumlah itu, aset Bank Perekonomian Rakyat (BPR) tergolong sangat kecil, hanya 1,93 persen atau Rp3,74 triliun. Sedangkan aset Bank Umum mencapai sebesar Rp189,61 triliun.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman menyebutkan, stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah Sulampua terjaga dan kontributif  terhadap perekonomian Sulampua yang tumbuh 7,97 persen (yoy) pada triwulan II-2024.

Pada posisi Mei 2024, kinerja industri perbankan di wilayah Sulampua tumbuh pada total aset, DPK dan kredit masing-masing 7,07 persen, 6,66 persen dan 9,37 persen (yoy) dengan tingkat intermediasi loan to deposit ratio (LDR) 124,30 persen dengan non performing loan (NPL) terjaga di angka 2,79 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9,06 persen (yoy) dengan nominal Rp130,09 triliun. Kredit yang disalurkan tumbuh 9,58 persen (yoy) dengan nominal Rp160,21 triliun. Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan masih didominasi kredit produktif 55,49 persen. Dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit paling banyak disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi 24,07 persen.

“Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan LDR 125,56 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,25 persen,” ujar Darwisman.

Perbankan syariah turut menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi pada posisi Mei 2024 (yoy). Tercermin dari aset perbankan syariah tumbuh 18,08 persen yoy menjadi Rp14,99 triliun, dengan penghimpunan DPK tumbuh sangat tinggi 27,08 persen menjadi Rp10,90 triliun dan penyaluran pembiayaan juga tumbuh 17,06 persen yoy menjadi Rp12,70 triliun. “Tingkat intermediasi perbankan syariah juga berada pada level 116,48 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,51 persen,” tambahnya.

Baca Juga :   Tuntut Pencairan Dana Hibah Dampak Covid-19, Pegawai Hotel dan Restoran di Makassar Demo

Darwisman menambahkan, realisasi kredit UMKM di Sulsel tumbuh 7,72 persen (yoy) menjadi Rp60,88 triliun dengan share 38,74 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum di Sulsel. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 16,23 persen yoy menjadi Rp33,93 triliun dengan share sebesar 55,72 persen dari total kredit UMKM. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 912.827 debitur.

Editor : Bali Putra