Badan Mutu KKP Makassar Pantau Stok Ikan dan Awasi Mutu Hasil Perikanan Domestik

102
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Mutu KKP Makassar, melakukan pendataan ketersediaan stok ikan dan pengawasan mutu produk perikanan domestik, dengan mengunjungi pasar tradisional Daya, Kamis (13/12/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Mutu KKP Makassar, melakukan pendataan ketersediaan stok ikan dan pengawasan mutu produk perikanan domestik, dengan mengunjungi pasar tradisional Daya, Kamis (13/12/2025).

Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok ikan dan menjamin produk perikanan yang dikonsumsi masyarakat memiliki mutu tinggi, utamanya di momen Ramadan dan Idul Fitri 1446H.

Badan Mutu KKP Makassar melibatkan instansi dan lembaga terkait seperti Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI) Korwil Sulselbar, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin serta penyuluh perikanan BPPSDM KKP.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Mutu KKP Makassar, Sri Rahayu Setyaningsih mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan berkomitmen menjamin keamanan dan mutu produk perikanan yang dikonsumsi masyarakat di sentra penyedia pangan sehat.

Ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara periodik setiap tahun. Momentum Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1446 H juga dimanfaatkan untuk melakukan pemantauan ketersediaan stok ikan dan pengawasan mutu produk perikanan.

“Kami terus memantau harga ikan dan asal ikan yang dijual di Makassar. Berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik Kota Makassar yang memiliki kewenangan merilis harga ikan. Untuk hasil uji pengawasan mutu, kami serahkan ke dinas terkait,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan, jenis ikan yang dominan diperjualbelikan, bandeng, cakalang, layang, kakap putih, cumi-cumi dan udang putih. Berasal dari Pangkep, Sinjai, Kolaka, dan PPI Paotere yang semuanya dari Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713.

“Relatif terjadi kenaikan harga pada ikan yang dijual di pasar Daya, kisaran Rp4.000 – Rp10.000/kg. Hal ini karena permintaan dan tingkat konsumsi masyarakat cukup tinggi untuk keperluan sahur dan berbuka puasa,” sebutnya.

Kenaikan harga ikan terjadi pada jenis ikan budidaya (bandeng dan udang), ikan demersal (kerapu, baronang, katamba dan kuwe) dan ikan pelagis (cakalang, layang, baby tuna). Adapun kegiatan pengawasan mutu produk perikanan dilakukan dengan pengambilan contoh uji pada ikan kerapu, udang vanamei, katamba, cumi-cumi dan bandeng oleh inspektur mutu kemudian dilakukan pengujian sensori dan uji formalin. Di mana, nilai uji sensori bernilai baik dan uji formalin hasilnya negatif.

Hasil penilaian sarana prasarana di lokasi pemantauan menunjukkan kondisi sarpras pada pasar tradisional Daya bernilai baik. Di mana terdapat mesin pemecah es, air bersih tersedia, saluran pembuangan air memiliki kemiringan yang cukup, fasilitas sanitasi tersedia dan memadai serta cara penanganan dapat mencegah kontaminasi silang.

Editor : Bali Putra