Bea Cukai Sulbagsel Paparkan Program Fasilitasi Ekspor Dukung UMKM Tembus Pasar Internasional

211
Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Bea Cukai Sulbagsel, Cahya Nugraha saat memaparkan program fasilitasi ekspor yang mendukung UMKM agar dapat mengakses pasar internasional dengan mudah, sesuai regulasi kepabeanan, pada "Focus Group Discussion" (FGD) yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Selasa (21/10/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR –  Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Kanwil DJBC Sulbagsel) terus berkomitmen mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mampu mengakses pasar internasional. Beberapa diantaranya dengan memperkuat program fasilitasi ekspor.

Sebagaimana dipaparkan Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Bea Cukai Sulbagsel, Cahya Nugraha saat hadir pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Selasa (21/10/2025).

FGD dengan tema “Mengoptimalkan Kolaborasi Pentahelix untuk Meningkatkan Pertumbuhan UMKM Berbasis Green Economy yang Berdaya Saing dan Inovatif di Kota Makassar”, dihadiri berbagai pihak strategis, seperti dari unsur pemerintahan, dunia usaha, akademisi, komunitas masyarakat, sebagai bagian dari kolaborasi lima elemen pentahelix.

Pada sesi diskusi, berbagai narasumber dan peserta mengemukakan strategi konkret, tantangan, dan peluang dalam membangun ekosistem UMKM yang mengintegrasikan aspek keberlanjutan dan inovasi teknologi.

Cahya Nugraha sendiri, memaparkan berbagai program fasilitasi ekspor yang mendukung UMKM agar dapat mengakses pasar internasional dengan mudah, sesuai regulasi kepabeanan.

“Fasilitas kepabeanan untuk UMKM diantaranya berupa KITE IKM atau Kemudahan Impor Tujuan Ekspor – Industri Kecil Menengah dengan mendapatkan pembebasan atas Bea Masuk atau BM dan PDRI atas impor mesin, bahan baku dan barang contoh,” ujar Cahya Nugraha.

Ia menjelaskan, UMKM dapat melakukan ekspor tidak hanya dengan partai besar melalui container, namun bisajuga dengan metode barang bawaan penumpang dan barang kiriman.

Semantara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Arlin Ariesta menegaskan pentingnya sinergi antarpemangku kepentingan dalam mendorong pertumbuhan UMKM secara inklusif dan berkelanjutan.

Menurut Arlin, implementasi ekonomi hijau menjadi arah strategis yang tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, juga mampu membuka peluang bisnis baru yang berinovasi dan berdaya saing global.

Pada kesempatan itu hadir juga Sustanable Business Strategist, Musawwir Muhtar yang membagi pengalaman pada saat kunjungan 50 negara terkait green economy yang tepat untuk UMKM.

Diharapkan melalui FGD, terbangun kolaborasi pentahelix yang solid sehingga UMKM di Makassar dapat tumbuh secara optimal dengan menitikberatkan pada model bisnis yang hijau, inovatif, serta memiliki daya saing yang kuat di pasar domestik maupun global.

Sinergi ini sekaligus memperkuat misi pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Editor : Bali Putra