
BISNISSULAWESI.COM, SINJAI – Menembus kabut pegunungan, perjuangan tanpa lelah PT PLN (Persero) membawa terang ke Kampung Menra kini berbuah hasil manis. Setelah bertahun-tahun hanya bergantung pada lampu minyak, bahkan menyalur listrik ke dusun tetangga, cahaya listrik PLN akhirnya hadir membawa harapan baru bagi masyarakat setempat.
Menra, sebuah kampung di tengah hutan, di pegunungan Desa Arabika, Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Kampung penghasil kopi yang harus ditempuh jalur darat selama empat jam dari Kota Makassar dengan medan perbukitan dan curam, namun menyimpan potensi yang luar biasa.
Kehadiran listrik (PLN) bukan hanya tentang penerangan, juga harapan bagi 28 Kepala Keluarga di kampung itu. Hadirnya listrik akan memberi perubahan nyata, bukan sekadar nyala lampu, juga membuka peluang ekonomi dan mendorong peningkatan kualitas pendidikan.

Sehari-hari, sebagian besar masyarakat merasakan penerangan hanya mengandalkan lampu minyak, bahkan ada yang menyalur listrik ke dusun sebelah dengan membayar Rp100 ribu. Kini, suasana malam di Kampung Menra dihiasi terang yang membawa sukacita.
Kisah haru dan syukur diutarakan warga, Nur (32). Ia mengapresiasi PLN yang sudah melistriki kampungnya. Anak-anak diakui lebih giat belajar karena listrik menyala 24 jam. “Dulu anak saya sampai diejek temannya karena mukanya menghitam akibat lampu pelita, sekarang tidak lagi,” ujar Nur.
Dulu, ketika beraktifitas di malam hari, dirinya sering terjatuh karena rumah gelap. Semenjak hadirnya listrik, hal tersebut tidak lagi terjadi.
Ucap syukur juga disampaikan Ani (32). Ia mengaku dulu harus membayar Rp100 ribu per bulannya ke warga kampung sebelah untuk mendapatkan akses listrik. Kini, untuk menikmati listrik, Ani hanya membayar Rp20 ribu per bulan.
“Setelah 15 tahun akhirnya listrik bisa masuk ke Kampung Menra. Hal yang kami pikir mustahil, , akhirnya bisa terwujud. Sekarang kami bisa beribadah lebih baik, dan anak-anak juga bisa belajar dengan baik. Kami tidak harus pergi ke kampung sebelah yang jaraknya lebih dari tiga kilometer untuk mengisi daya peralatan elektronik kami,” kata Ani.
Peresmian Listrik Kampung Menra berlangsung, Senin (02/06/2025). Bupati Sinjai, Ratnawati Arif, mengapresiasi PLN atas program listrik yang telah masuk Kampung Menra. “Kami bersama PLN hadir untuk melistriki dan membangun desa, dan listrik masuk Kampung Menra untuk menyejahterakan masyarakat. PLN juga hadir sebagai energi positif untuk membangun ketahanan energi yang dimulai dari desa,” ujar Ratnawati Arif.
Pada kesempatan sama, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi VI, Ismail Bachtiar, turut mengapresiasi atas upaya PLN dalam melistriki daerah terpencil. “Saya merasa sangat bersyukur dan bangga atas terealisasinya layanan listrik 24 jam di Kampung Menra, Kabupaten Sinjai. Ini merupakan hasil nyata dari sinergi antara pemerintah, PLN, dan aspirasi masyarakat yang terus diperjuangkan. Ketersediaan listrik yang menyala penuh sepanjang hari akan membuka banyak peluang, baik di sektor pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan,” ujar Ismail Bachtiar.
Kampung Menra kini tidak hanya terang secara fisik, tapi juga semakin terang harapannya menuju kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menyampaikan komitmen PLN untuk terus mewujudkan kedaulatan dan keadilan energi hingga ke pelosok negeri. Ia menjelaskan bahwa perjuangan tim PLN dalam melistriki Kampung Menra sungguh tidaklah mudah. Ia menambahkan, akses menuju lokasi desa masih terkendala infrastruktur yang belum memadai.
Infrastruktur yang sulit ditembus, perbukitan terjal, serta hujan deras kerap menjadi tantangan pemasangan tiang dan jaringan kabel. Namun, kegigihan tim PLN membuahkan hasil nyata dan tidak menyurutkan semangat untuk menghadirkan listrik bagi masyarakat Kampung Menra. “Jalanan masih berbatu dan kerap terjadi longsor. Selain itu, lokasi desa berada di daerah dataran tinggi sehingga cukup sulit dijangkau. Namun, hal itu tidak menjadi penghalang langkah tim PLN untuk melistriki sampai penjuru negeri,” tegas Edyansyah.
Edyansyah memastikan PLN terus mendorong pemerataan akses listrik sebagai salah satu kebutuhan dasar masyarakat. “Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Kami berkomitmen akan terus mengakselerasi pemerataan listrik hingga ke wilayah 3T, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan memungkinkan anak-anak belajar di malam hari,” ujar Edyansyah.
Edyansyah merinci pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan, antara lain Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 1,55 kilometer sirkuit (kms) dan satu unit gardu distribusi dengan kapasitas 50 kiloVolt Ampere (kVA).
Lebih lanjut, Edyansyah mengapresiasi stakeholder dan masyarakat yang turut membantu petugas PLN dalam proses mobilisasi material. Ia optimistis hadirnya listrik 24 jam dari PLN dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Tercatat, hingga Mei 2025, Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99%. Hal ini merupakan bukti komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Edyansyah juga berpesan kepada masyarakat agar turut merawat aset PLN agar dapat digunakan secara maksimal.
Selain meresmikan listrik 24 jam di Kampung Menra, PLN melalui Yayasan Baitul Maal juga memberikan kontribusinya dengan memberikan 30 paket sembako dan Timer Adzan Masjid.
Editor : Bali Putra