
BISNISSULAWESI.COM, ENREKANG – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) berkolaborasi dengan Sektor Jasa Keuangan (SJK) dan Pemerintah Daerah (Pemda) menggelar edukasi keuangan dan pentingnya inklusi keuangan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Enrekang, selama dua hari, Senin dan Selasa (26 dan 27/05/2025).
Menghadirkan pelajar, camat, dan lurah/kepala desa. Kegiatan ini merupakan wujud implementasi program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dan implementasi Ekosistem Inklusif (EKI) 2025.
Deputi Direktur OJK Sulselbar, Amiruddin Muhidu menyebutkan, adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak dan inklusif.
“Melalui program Gencarkan, kita dapat membangun ekosistem keuangan yang lebih stabil dan berkelanjutan, serta meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Enrekang dan menjadi langkah awal bagi pengembangan keuangan yang lebih inklusif dan cerdas di masa depan.
Amiruddin Muhidu juga menyampaikan pentingnya mengelola keuangan sejak dini. Bagi pelajar, bukan berarti literasi keuangan belum relevan, justru masa inilah saat paling tepat untuk mulai belajar dan membangun kebiasaan positif dalam mengelola uang.
“Langkah sederhana yang bisa mulai dibiasakan adalah menabung. Meskipun terkadang terasa berat, terutama ketika keinginan untuk membeli sesuatu muncul, namun kebiasaan ini adalah fondasi penting dalam membangun keuangan yang sehat dan terencana,” sebutnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Enrekang, Suparman mengapresiasi dukungan dan sinergi OJK bersama pemerintah dalam menyelenggarakan edukasi kepada Camat dan Lurah/Kepala Desa yang dapat menjadi perpanjangan tangan untuk menyambung informasi kepada masyarakat.
“Kami berharap semangat dan pemahaman yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diteruskan kepada masyarakat lingkungan di masing-masing wilayah, sehingga edukasi keuangan benar-benar menyentuh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Enrekang,” ungkap Suparman.
Menurutnya, dari sisi ekonomi, kegiatan ini memberikan dampak positif dalam mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan, menghindari jeratan pinjaman ilegal, serta meningkatkan literasi dalam memanfaatkan layanan keuangan yang legal dan produktif. Dengan demikian, masyarakat dapat membangun ketahanan ekonomi keluarga dan secara kolektif memperkuat perekonomian daerah.
Sementara Kepala Desa Mandatte Alimin Darisa bersykur OJK dan Industri Jasa Keuangan memilih Desa Mandatte sebagai lokasi pelaksanaan program Ekosistem Keuangan Inklusif sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di desa melalui peningkatan literasi keuangan dan perluasan inklusi keuangan kepada masyarakat.
Kepala SMP Negeri 1 Enrekang, M. Syawal Wandi menyambut baik kegiatan edukasi kepada pelajar sebagai langkah awal untuk membekali pelajar pengelolaan keuangan dan akses keuangan.
“Kami mendukung penuh edukasi seperti ini, karena sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini dalam memahami aktivitas keuangan dan mengelola keuangan dengan bijak,” katanya.
Hal sama dikatakan Kepala SMA Negeri 2 Enrekang Sukayono. Edukasi keuangan menjadi salah satu hal penting di era digitalisasi saat ini, di mana teknologi semakin berkembang dan akses keuangan semakin mudah, sehingga layanan keuangan menjadi lebih bervariasi. “Ini penting untuk kita bersama mengetahui sejak dini, mana layanan keuangan yang aman dan terpercaya. Dengan edukasi seperti ini, siswa dapat lebih waspada dan tidak mudah tergiur tawaran menyesatkan,” sebutnya.
Editor : Bali Putra