BI Terus Galakkan Program Pengembangan Ekonomi Syariah di Sulsel

70
Kepala Divisi Humas BI Sulsel, Aswin Gantina saat memberi keterangan kepada awak media, Senin lalu. POTO: ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (KPw BI Sulsel) terus menggalakkan berbagai program pengembangan ekonomi syariah di daerah ini.

Beberapa inisiatif pengembangan, menjangkau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Syariah diantaranya melalui sertifikasi, penguatan kapasitas, hingga ajang promosi dalam rangka mendorong daya saing UMKM dan ekonomi daerah.

Hal itu disampaikan Kepala Divisi Humas BI Sulsel, Aswin Gantina saat bertemu awak media, Senin lalu.

Dikatakan Aswin, dalam upaya pengendalian inflasi, ketahanan pangan, dan pengembangan ekonomi daerah, tahun ini BI Sulsel memperkuat produk, pelaku, dan promosi produk UMKM.

Kegiatan penguatan produk dan pelaku, serta penguatan promosi, telah dilakukan sejak Maret – Oktober 2025. Seperti, kegiatan promosi Pekan Ekonomi Syariah (PESyar) yang dilakukan Maret 2025, melibatkan 144 UMKM dengan BM penjualan Rp6,5 miliar dan BM pembiayaan bekerjasama Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp4,8 miliar.

Agustus 2025, digelar Capacity Building Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Sulsel, melibatkan 15 Pondok Pesantren (Ponpes), melakukan site visit dan study banding cluster champion cabai, jaringan ritel Basmalah, kunjungan belajar Ponpes Sunan Drajat serta penanaman MoU.

Ada juga sertifikasi Zona KHAS pada Juli hingga Oktober 2025. Diantaranya kantin sekolah Islam Athirah, kantin Pemprov Sulsel, kantin SMAN 17 Makassar, dan kantin Samboritta KPwBI Sulsel.

“Sementara untuk kegiatan sertifikasi RPH dan Juleha, kami laksanakan di Juli-Oktober 2025,” kata Aswin.

Aswin menjelaskan, selama kegiatan, disertifikasi sebayak 4 rumah potong hewan (RPH) di Kota Palopo, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Pangkep. Kemudian pelatihan kepada 70 juru sembelih halal (Juleha), dan sertifikasi 21 Juleha se-provinsi, kabupaten/kota di Sulsel.

“Dari sisi sertifikasi halal self declare, kami melibatkan 100 produk UMKM, di Kabupaten Bone, dirangkai sosialisasi pentingnya sertifikasi halal untuk produk UMKM,” jelas Aswin.

Dari sisi promosi, Agustus hingga Oktober 2025 digelar tiga aktifitas yakni Karya Kreatif Indonesia 2025 melibatkan 2 UMKM untuk mengikuti pameran, 7 UMKM mengikuti business matching sebagai ajang promosi dan perluasan pasar dan peningkatan akses pembiayaan.

Kemudian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI), serta Bulan Ekonomi Keuangan Syariah (BOKS) 225).

“BEKS 2025 yang kami gelar Oktober, merupakan salah satu upaya BI Sulsel mempercepat pengembangan ekonomi syariah di Sulsel,” katanya.

Bali Putra