BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Pembangunan Makassar New Port (MNP) di daerah pesisir laut Takalar dan Makassar menjadi sorotan para nelayan setempat. Mereka meminta agar PT Royal Boskalis memberhentikan proyeknya.
Namun, orang nomor satu di Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah menegaskan bahwa MNP akan sangat mendorong bagi perekonomian Sulsel.
Mantan Bupati Bantaeng ini menambahkan, proyek MNP sangat menguntungkan karena merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN). Apalagi, MNP penting bagi Sulsel, karena sudah menerapkan direct call atau ekspor langsung ke negara tujuan.
MNP ini satu-satunya pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri. Bayangkan kalau kawasan industri berkembang, berapa lapangan kerja bisa terserap. Kalau untuk kepentingan lingkungan hidup, apa yang dirusak,” kata Nurdin Abdullah.
Nurdin tak segan-segan mengajak masyarakat bertemu jika usulan nasional tersebut tidak mendapat respon positif dari nelayan pesisir.
“Mau ketemu saya silakan. Kapan saja,” tegasnya Nurdin.
Diketahui, para nelayan pesisir tidak setuju dengan adanya pembangunan MNP lantaran warga sekitar yang merasa akan kehilangan mata pencahariannya.
“Kalau ada kajiannya yang menyatakan bahwa itu akan mengurangi hasil tangkapan, saya hentikan langsung. Kalau hanya cuma ngomong doang kurang tangkapan, mana hasil kajiannya. Biar WALHI yang bikin itu. Buat kajian,” pungkasnya.
Wilayah tangkap yang dimaksud antara lain, Copong Lompo, Copong keke, Bone Ma’lonjo, Bone Lure, Bone Pama, Sangkarrang, Batu lla, Lalo Angkan. Berikutnya Bone Utara, Bone Pute, Gossea, Ponto-Pontoang, Garasa Pamalu, Bone Lengga, Bone Pute Rate, Bone Pinjeng, Bone Kaluku, Kapodasan, Lambe-Lambe, Batu La’bua, dan Pariyama. Gilang Ramadhan