BISNISSULAWESI.COM, PALOPO – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, membuka Palopo Art Festival 2023 di Kota Palopo, Minggu (05/11/2023) malam. Palopo Art Festival merupakan kegiatan tahunan Pemerintah Kota Palopo, yang telah dilaksanakan selama lima kali dan dilaksanakan secara kolaboratif dengan berbagai pihak. Antara lain Pemerintah Provinsi Sulsel serta dukungan partisipatif Kedatuan Luwu.
Palopo Art Festival meliputi festival seni, pameran produksi karya lagu kreatif binaan Pemkot Palopo dan perwakilan Pemerintah Daerah se-Sulsel. Kegiatan ini juga dihadiri Anggota DPRD Sulsel Fadryati dan Wahyuddin Nur.
“Saya sangat menghargai upaya baik Pemkot Palopo melalui kegiatan ini. Luwu adalah Kerajaan yang besar. Namanya tercatat di dalam peradaban Nusantara. Oleh karenanya, tentu sangat berbangga hati untuk masyarakat Luwu dan khususnya Kota Palopo,” kata Bahtiar.
Festival ini, kata Bahtiar, salah cara menghargai berbagai karya terbaik yang telah dihasilkan di daerah ini. Dari pentas seni, menggambarkan betapa Palopo merupakan tempat bermukim seluruh budaya Nusantara.

“Bolehlah kita sebut Palopo adalah miniatur Indonesia,” sambungnya.
Bahtiar mengungkapkan, tarian, lagu, musik, dan bahasa adalah abstraksi dari perjalanan manusia ratusan bahkan ribuan tahun. Hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang disebut budaya.
Ia kemudian mendorong agar dilaksanakan acara tarian dengan menghadirkan 24 kabupaten/kota se Sulsel.
Sementara, Penjabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani, menyampaikan, pihaknya sedang mengupayakan agar Palopo Festival Art ini menjadi bagian Kharisma Event Nusantara (KEN) pada tahun 2024 mendatang. Hal ini untuk menaikkan citra pariwisata, penggerak sektor pariwisata, dan ekonomi kreatif.
“Saat ini Kota Palopo memang memenuhi semua kriteria yang disyaratkan untuk masuk pertunjukan unggulan yang diajukan Dinas Pariwisata Sulsel ke Kementerian. Oleh karena itu, upaya perbaikan penyelenggaraan, termasuk dengan meningkatkan lingkup kegiatan ini. Dari awalnya berskala lokal Palopo menjadi kegiatan skala regional Sulsel,” pungkasnya. (*)