BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Gurita merupakan salah satu komoditi perikanan di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengalami peningkatan volume ekspor di tahun 2018.
Data Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Makassar, Kementerian Kelautan dan Perikanan, menunjukkan ekspor gurita di Sulsel mengalami peningkatan sebesar 41,26 persen, dari 250,1 ton Januari 2018 menjadi 353,3 ton pada Februari 2018.
Sejak 2017, tren lalu lintas ekspor untuk komoditi gurita menunjukkan peningkatan permintaan yang signifikan dari negara tujuan. Untuk Januari 2018, negara tujuan ekspor didominasi Amerika Serikat, Italia dan Tiongkok. Sedangkan Februari 2018 didominasi Amerika Serikat, Italia dan Belanda.
Kepala BKIPM Makassar, Sitti Chadidjah mengatakan, kenaikan volume ekspor gurita Februari 2018 mengalahkan komoditi lain seperti udang, kerapu, tenggiri dan tuna.
“Kami optimis volume ekspor gurita dari Sulsel akan terus meningkat tahun 2018. Di sisi lain, kami terus melakukan pembinaan kepada Unit Pengolahan Ikan yang mengekspor gurita ke negara mitra maupun non mitra. Kunci sukses eksportir gurita adalah sistem jaminan mutu,” jelas Chadidjah.
Sementara itu, harga gurita yang semakin membaik membuat nelayan bersemangat untuk melaut. Menurut pengakuan Anwar Karim, salah satu eksportir gurita di Makassar, permintaan yang tinggi dari luar negeri terhadap gurita asal Indonesia, menyebabkan harga menjadi tinggi.
“Tahun 2016, harga gurita berada pada kisaran Rp 40 ribu sampai Rp 58 ribu/kg. Tetapi tahun 2017 harganya stabil di angka Rp 70 ribu/kg,” terang Anwar./Komang Ayu