Final SSIC 2025, Forum Strategis Tampilkan Kesiapan Daerah Menarik Investasi

8
Final SSIC 2025 berlangsung di Novotel Makassar, Senin (04/08/2025). Bukan sekadar ajang kompetisi, SSIC merupakan wadah strategis untuk menampilkan kesiapan daerah dalam menarik investasi, mendorong hilirisasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR –  Event untuk menjaring proyek investasi unggulan ready to offer dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel), South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2025, memasuki tahap final, Senin (04/08/2025). Berlangsung di Novotel Makassar, SSIC bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi wadah strategis untuk menampilkan kesiapan daerah dalam menarik investasi, mendorong hilirisasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Final SSIC 2025 mengusung tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan melalui Investasi dan Hilirisasi Berbasis Green & Blue Economy”. Dibuka Asisten III Setda Sulsel, Darmawan Bintang.

“Tema SSIC 2025, sejalan dengan arah kebijakan nasional dan daerah untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Darmawan.

SSIC 2025 merupakan ajang digelar Pemprov Sulsel bersama BI yang tergabung dalam Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan (PINISI SULTAN)

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel), Rizki Ernadi Wimanda, menyebutkan, SSIC 2025 berhasil menjaring 18 proyek Clean and Clear (CnC) dari 16 kabupaten/kota. Setelah melalui proses seleksi, verifikasi lapangan, dan pendampingan teknis dalam penyusunan proposal investment project ready to offer (IPRO), enam proyek terbaik terpilih sebagai finalis.

Keenam proyek itu, Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (Kota Parepare), yang dipresentasikan langsung Walikota, H. Tasming Hamid. Kemudian, proyek Pabrik Garam Industri (Kabupaten Jeneponto), yang dipresentasikan Wakil Bupati, Islam Iskandar, proyek Makassar Untia Stadium (Kota Makassar), yang dipresentasikan Walikota, H. Munafri Arifuddin.

Selanjutnya, proyek Industri Bioetanol Berbasis Limbah Pertanian (Kabupaten Bone), yang dipresentasikan Wakil Bupati, Andi Akmal Pasluddin, proyek Industri Rumput Laut (Kabupaten Luwu), yang dipresentasikan Wakil Bupati, Muh. Dhevy Bijak P. Dan satu lagi, proyek Industri Penggilingan Padi (Kabupaten Luwu Timur), yang dipaparkan Kepala DPMPTSP Luwu Timur, Abd. Wahid Rahim Sangka.

Keenam proyek finalis tersebut, kemudian dinilai dewan juri dengan berbagai latar belakang yakni Direktur Promosi Wilayah Amerika dan Eropa Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, East Java Regional Outreach Manager British Embassy Jakarta, Plt. Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Hasanuddin, dan Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah PT. Sucofindo Indonesia.

Setelah melalui proses penjurian, ditetapkan tiga proposal terbaik SSIC 2025, yakni Terbaik I diraih proyek Industri Bioetanol Kabupaten Bone, Terbaik II diraih proyek Untia Stadium Kota Makassar, dan Terbaik III diraih proyek Industri Pengolahan Rumput Laut Terpadu Kabupaten Luwu.

“Kami berharap, proyek-proyek tersebut tidak hanya menjadi inspirasi bagi daerah lain, juga dapat segera direalisasikan melalui sinergi promosi investasi di tingkat nasional maupun internasional, termasuk melalui South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025, Oktober mendatang,” ujar Riski.

Ia menyebutkan, melalui berbagai rangkaian kegiatan ini, Forum PINISI SULTAN berkomitmen terus bersinergi dalam mendorong tata kelola investasi yang berdaya saing dan proaktif dalam mendorong percepatan realisasi investasi di Sulsel.

Editor : Bali Putra