Gelar “FIN Expo 2025” di TSM, OJK Sasar Gen Z dan Milenial

210
Pembukaan FinEXPO 2025 di Atrium TSM, Sabtu (04/10/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK-IJK) Sulselbar menggelar Financial Expo Bulan Inklusi Keuangan (FinEXPO 2025) selama dua hari, 4-5 Oktober 2024.

Tahun ini, lebih menyasar Gen Z dan Milenial, mengingat 50 persen pelaku kreatif di daerah ini berada di rentang usia tersebut.

“Sebelumnya pernah di Kabupaten Bone dan tahun lalu di kawasan Pantai Losari Makassar, tahun ini, FinEXPO kami gelar di atrium TSM Makassar,” ujar Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin pada sambutannya saat pembukaan, Sabtu (04/10/2025).

Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin. POTO : ISTIMEWA

Ia menjelaskan, FinEXPO 2025 digelar di TSM, karena salah satu sasarannya adalah Gen Z dan milenial. Di mana, hasil survei nasional menyebutkan, 25 persen penduduk Indonesia adalah Gen Z dan dan 22 persen milienial. Sementara dari total pelaku industri kreatif, 50 persennya gen Z dan milenial.

“Termasuk nanti gen Alfa yang akan tumbuh ke depan,” tambahnya.

FinEXPO yang diikuti 28 pelaku usaha jasa keuangan, regulator sektor keuangan, Ditjen Perbendaharaan Sulsel, serta galeri investasi, merupakan showcase atas kegiatan yang sudah dilaksanakan selama setahun.

Bukan hanya pameran, pada FinEXPO 2025 ada juga games, business matching, game competition, hiburan dan lainnya, yang diharapkan dapat memperkenalkan kepada masyarakat ragam jenis mengenai keuangan, termasuk yang sedang in yakni keuangan digital.

Muchlasin berharap, momentum BIK menjadi ajakan kepada seluruh pihak untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, dan mendorong inklusi.

Booth-booth yang ada bukan hanya pameran, juga bisa langsung bertransaksi, bisa membuka tabungan, kartu kredit, pembiayaan, pegadaian, dan yang tak kalah penting mengoptimalkan sektor jasa keuangan sebagai katalisator ekonomi daerah.

Sangat disayangkan apabila masih ada masyarakat yang tidak bisa mengakses jasa keuangan hanya karena alasan geografi atau alasan ketidaktersediaan modal.

“Dengan kolaborasi, kami percaya inklusi keuangan bukan sekadar angka, juga berjalan menuju kesejahteraan yang lebih merata. Semoga FinEXPO 2025 menjadi titik tolak untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan dan menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Pintu Masuk untuk Kesejahteraan Masyarakat

Muchlasin mengatakan, inklusi keuangan atau mereka istilahkan keuangan untuk semua, merupakan salah satu pintu masuk untuk kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Sulsel Triwuan II-2025 berada diangka 4,94 persen yoy. Sedikit menurun dibanding triwulan sebelumnya.

Sektor lapangan usaha meliputi pertanian, kehutanan dan perikanan, menjadi basis perekonomian sulsel dengan distribusi 24,27 persen. Sektor ini mencatat pertumbuhan sebesar 3,30 persen.

“Yang menarik pak Wali, konsentrasi perekonomian Sulsel terpusat di Kota Makassar dengan PDRB kurang lebih 34,84 persen. Jadi, sepertiga PDRB Sulsel, ada di Makassar. Sehingga, barometer Sulsel ada di Makassar dan Barometer Indonesia Timur adalah Sulsel,” sebut Muchlasin mengarah ke Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin yang juga hadir pada acara tersebut.

Oleh karenanya, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), diperlukan pemerataan ekonomi melalui pembangunan daerah dan program sektor prioritas. Juga mengacu Undang-undang 4/2023 tentang pengembangan dan pemuatan sektor jasa keuangan, dimaksudkan untuk mendorong kontribusi sektor keuangan bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan dan berkeadilan, guna meningkatkan taraf hidup masyarakat, mengurangi ketimpangan ekonomi, dan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, maju, dan bermartabat.

OJK melihat perekonomian Sulsel terus akan tumbuh, sejalan dengan kinerja sektor jasa keuangan. Untuk sektor perbankan, mengalami peningkatan. Aset tumbuh 5 persen, saat ini (Triwulan III-2025) sekitar Rp209 triliun. DPK tumbuh 6,44 persen dan kredit tumbuh 4,16 persen.

Geliat investasi di Sulsel juga meningkat. Pertumbuhan investor mencapai 17,37 persen dengan jumlah SID 430 ribu dan nilai transaksi mencapai Rp16,29 triliun ytd.

Selain perbankan dan pasar modal, kinerja perusahaan pembiayaan di Sulsel juga tumbuh, serta dana pensiun dan asuransi juga naik cukup tajam.

Muchlasin juga menyampaikan, setiap tahun pihaknya melakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Di mana, SNLIK 2025 menunjukkan indek inklusi Indonesia terus meningkat, namum masih ada kesenjangan, terurama wilayah perkotaan.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin berharap OJK terus berkolaborasi dengan stakeholder guna mendorong pertumbuhan ekonomi serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

“FinEXPO 2025 bukan hanya sekedar pameran, juga momentum penting mempertemukan masyarakat dengan berbagai solusi keuangan. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana edukasi, konsultasi, sekaligus inspirasi bagi masyarakat Makassar agar semakin bijak mengelola keuangan, berinvestasi, dan mempersiapkan masa depan lebih sejahtera.” kata Munafri.

Munafri mengapresiasi OJK atas peran menjaga stabilitas sektor jasa keuangan di Indonesia, khususnya di Makassar. Menurutnya, stabilitas sektor jasa keuangan akan sangat menentukan keberlanjutan pertumbuhan sektor riil termasuk UMKM, petani, nelayan, pekerja formal dan seluruh kalangan masyarakat.

“OJK harus terus mendorong literasi keuangan masyarakat sehingga masyarakat terhindar dari potensi kerugian akibat investasi ilegal dan pinjol ilegal,” katanya.

Bali Putra