Gelar Talkshow Dorong Literasi Generasi Muda, BI Sulsel Hadirkan Artis Natasha Rizky

308
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulselbar, Rizky Ernadi Wimanda saat menyerahkan cinderamata kpada dua narasumber Talkshow Sinergi BI mengelola perpustakaan guna mendorong adaptasi literasi digital di Lantai 4 Baruga Phinisi Kantor Perwakilan BI Sulsel, Jumat (31/05/2024). POTO : BALI PUTRA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR  –  Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI Sulsel) menggelar talkshow Sinergi BI mengelola perpustakaan guna mendorong adaptasi literasi digital di Lantai 4 Baruga Phinisi Kantor Perwakilan BI Sulsel, Jumat (31/05/2024). Menghadirkan Plt Kepala Perpustakaan Nasional RI, Aminudin Aziz dan artis, Natasha Rizky sebagai narasumber.

Talkshow memperingati World Book Day 2024, bertujuan meningkatkan kesadaran pentingnya buku sebagai “Jendela Dunia” dan literasi masyarakat, utamanya di kalangan generasi muda.

“Perlu dibangun kesadaran generasi muda dalam meningkatkan literasi di tengah distraksi media sosial pada era digital ini. Apalagi, talkshow menghadirkan Kepala Perpustakaan Nasional, ini sangat cocok untuk mendorong masyarakat agar membaca dengan hadirnya perpustakaan-perpustakaan di daerah, baik kabupaten/kota maupun provinsi,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulselbar, Rizki Ernadi Wimanda.

Kemudian dihadirkan juga Natasha Rizky yang notabena seorang artis peran, model, presenter dan juga penulis. Karya tulisnya di bedah dalam talkshow yang dihadiri tokoh pendidikan, pengelola perpustakaan, para akademisi, guru, komunitas literasi, penulis dan masyarakat umum. Seperti “Katanya Nikah Mudah”, “Catatan Kronik” dan “Kamu Tidak Istimewa”.

“Literasi merupakan salah satu kunci utama menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. BI terus mendukung program-program literasi yang berdampak positif bagi masyarakat, khususnya generasi muda,” ujar Rizki.

Pembicara Aminudin Aziz menyebutkan, membaca sangat penting sebagai pondasi pengembangan dan penguatan intelektualitas diri. Dengan meningkatkan literasi diharapkan mampu menciptakan generasi muda cakap, berkarakter dan berdaya saing.

“Untuk di perpustakaan, pemerintah sudah menyiapkan buku-buku berkualitas. Pemerintah menghadirkan buku-buku bermutu dengan berbagai cara. Tidak dalam diam, melainkan melalui proses panjang dan melibatkan banyak pihak. Mulai anak-anak, orang tua, ahli buku, desainer ilustrasi dan banyak pihak lain,” ujarnya

Baca Juga :   Bugis Waterpark Adventure Gelar Kompetisi Zumba, Diikuti 2.500 Orang

Sementara Natasha Rizky lebih banyak membahas terkait tantangan dalam menulis buku. Oleh karenanya, yang terpenting bagi seorang penulis adalah support system atau lingkungan.

“Banyak generasi muda yang bisa menulis. Namun, banyak yang mundur untuk berkarya atau dari dunia literasi, terkalahkan oleh rasa minder akibat support system-nya tidak bagus. Lingkungan tidak mendukung,” ujarnya.

Padahal, selain meningkatkan minat baca dan literasi, dengan menulis atau karya tulis juga mampu menyajikan solusi atas permasalahan kehidupan sehari-hari.

Bali Putra