BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Rencana deklarasi Gerakan Makassar Moslem Friendly Market (Pasar Murah Berbasis Masjid) mendapat dukungan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan kalangan pelaku industri pariwisata. Hal itu terungkap saat berlangsung acara “Rembug Pentahelix Pariwisata” di Hotel Harper Makassar, Kamis (30/10/2025).
Ini merupakan kegiatan kedua kalinya, menghadirkan sejumlah berbagai pihak lintas sektor.
Acara dibuka Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, Hendra Hakamuddin. Ia mengatakan, Pemkot Makassar mendukung gerakan ini dan berharap langsung diwujudkan dengan memanfaatkan potensi yang sudah ada.
“Tidak hanya berhenti di wacana. Warga kota butuh gerakan nyata yang bisa menggerakkan sektor riil dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Hendra.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulsel, Aswin Gantina, menilai gerakan Moslem Friendly Market berpotensi menjadi pemicu kebangkitan wisata halal di Sulawesi Selatan.
“Inisiatif ini bisa menjadi trigger bagi daerah untuk mengejar posisi Sulawesi Selatan yang saat ini berada di peringkat ke-8 Indonesia Muslim Travel Index (IMTI). Harapannya, semangat dari Makassar ini bisa membantu Indonesia mengembalikan posisi terbaiknya dalam Global Muslim Travel Index (GMTI),” kata Aswin.
Sementara itu, Zainal Abidin dari Bank Syariah Indonesia (BSI) RO X Makassar, berharap momentum ini bisa diperkuat dengan kegiatan bernuansa religi internasional.
“Ini bisa menjadi langkah awal agar Makassar dikenal secara global sebagai kota dengan ekosistem pariwisata ramah Muslim,” ujarnya.
Ketua DPD AMPHURI Wilayah Sulampua, HM Azhar Gazali, menyebut kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari rembug perdana pentahelix pariwisata yang telah merekomendasikan pentingnya gerakan ekonomi umat berbasis masjid.
Gerakan ini akan melibatkan 54 titik masjid di 14 kecamatan. Bukan sekadar pasar murah, namun menjadi gerakan pemberdayaan ekonomi jamaah yang sejalan dengan konsep halal tourism.
Sementara itu, Ketua Moslem Friendly Forum (MFF) sekaligus founder gerakan ekonomi umat berbasis community-based halal tourism, Zulkarnaen Rahmat menegaskan bahwa deklarasi resmi akan dilaksanakan setelah seluruh unsur pentahelix menyepakati roadmap dan mekanisme kolaborasinya.
Ia berharap deklarasi bukan sekadar seremoni, namun benar-benar berisi komitmen nyata antarunsur. “Masjid adalah pusat gerakan, dan masyarakat adalah pelaku utamanya,” tutur Zulkarnaen.
Editor : Bali Putra









