IHSG Ditutup pada Level Tertinggi Baru

59
POTO : ISTIMEWA

 

 

Resistance : 8450

Pivot : 8300

Support : 8200

 

By: PHINTRACO SEKURITAS

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada level tertinggi baru 8.394,59 (+0.69 persen) pada perdagangan, Jumat (07/11/2025).

Kenaikan indeks ini antara lain disebabkan meningkatnya likuiditas di pasar domestik, data cadangan devisa Oktober 2025 yang lebih baik dari bulan sebelumnya, serta penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.

Rupiah ditutup menguat di level Rp16,690/usd. Pada pekan ini IHSG ditutup menguat 2,83 persen.

Data cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi US$149.9 miliar di Oktober 2025 dari US$148.7 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penerbitan obligasi pemerintah, penerimaan pajak dan jasa, di tengah upaya BI untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah.

Level cadangan devisa ini cukup untuk membiayai 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional yang sebesar 3 bulan impor.

Sementara itu, indeks harga properti hunian di Indonesia meningkat 0,84 persen yoy di 3Q25, turun dari 0,9 persen yoy di 2Q25, serta menandakan pertumbuhan paling lambat sejak 2003.

Secara teknikal, weekly chart IHSG mengindikasikan potensi IHSG yang masih bullish dalam jangka menengah panjang. Sedangkan di daily chart menunjukkan IHSG berada di area overbought, yang berpotensi terjadi minor pullback dalam jangka pendek, namun bukan pembalikan arah.

IHSG berada di area upper band di indikator Bollinger bands yang mengindikasikan momentum bullish masih cukup kuat. Band mulai melebar yang mengindikasikan akan terjadi kenaikan volatilitas. Selama IHSG bertahan di atas level 8250-8300, diperkirakan terbuka penguatan IHSG lebih lanjut menguji level 8400-8450.

Saham-saham yang dapat diperhatikan pada pekan depan: ARTO, WIFI, ASII, ADRO, TOBA dan BRPT. *