IHSG Konsolidasi di Tengah Sentimen Negatif Bursa Global

62

 

 

Resistance : 8450

Pivot : 8400

Support : 8350

 

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada level 8.414,35 (-0,07 persen) di perdagangan, Jumat (21/11/2025).

Koreksi IHSG antara lain dipicu melemahnya indeks bursa global dan regional di tengah sentimen negatif tekanan jual saham sektor teknologi dan memudarnya ekspektasi akan penurunan suku bunga the Fed di Desember 2025.

Mayoritas indeks di bursa Asia ditutup melemah. Indeks bursa Eropa dibuka melemah dan indeks futures di Wall Street bergerak menguat moderat. IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,52 persen.

Uang beredar dalam arti luas (M2) Indonesia tumbuh 7,7 persen yoy mencapai Rp9,783.1 triliun di Oktober 2025 dari pertumbuhan 8 persen yoy di September 2025.

Pertumbuhan yang sedikit melambat, sejalan dengan pertumbuhan kredit  Oktober yang juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, laju inflasi Jepang naik menjadi 3 persen yoy di Oktober 2025 dari 2,9 persen yoy di September 2025. Ini merupakan level inflasi tertinggi sejak Juli 2025.

Pemerintahan Jepang menyetujui paket stimulus senilai 21,3 triliun yen, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu konsumen yang terdampak inflasi.

Secara teknikal, MACD membentuk Death Cross dan Stoachastic RSI berada di area pivot.

IHSG ditutup di bawah level MA5. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan berkonsolidasi di kisaran 8.350-8.450 dalam jangka pendek, selama belum mampu ditutup di atas level 8.450 dengan didukung volume besar.

Saham-saham yang dapat diperhatikan pada pekan depan, MDKA, SMGR, HMSP, PGEO, EMTK dan CBDK.

By Phintraco Sekuritas