Investasi Meningkat, Ekonomi Sulsel Membaik

124

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kinerja perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan triwulan IV/2020 mengalami perbaikan, meskipun masih dalam fase kontraksi. Ekonomi tercatat terkontraksi sebesar -0,62% (yoy), tidak sedalam kontraksi pada triwulan sebelumnya yang tercatat -1,10% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Budi Hanoto menyebutkan, dari sisi pengeluaran, perbaikan ditopang peningkatan investasi sejalan dengan pembangunan sejumlah proyek pemerintah dan swasta serta berlanjutnya proyek strategis nasional untuk mendukung penyediaan infrastruktur konektivitas. Peningkatan investasi juga didukung perbaikan penyaluran kredit investasi oleh perbankan dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga.

Di sisi lain, kinerja ekspor membaik sejalan dengan perbaikan kondisi negara mitra dagang utama serta kenaikan harga nikel dunia sebagai dampak dari tingginya permintaan industri mobil listrik dan terjaganya produksi lapangan usaha tambang. Sementara itu, konsumsi rumah tangga tumbuh terkontraksi sejalan dengan pembatasan mobilitas yang kembali diberlakukan dalam upaya menekan lonjakan kasus Covid 19 di akhir tahun.

Sejalan dengan kondisi pada sisi pengeluaran, lapangan usaha konstruksi tercatat mengalami pertumbuhan yang meningkat, sejalan dengan penyaluran PEN Padat karya bidang konstruksi. Sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan positif dipengaruhi oleh base effect kontraksi pada periode yang sama tahun sebelumnya, ditengah produksi yang lebih terbatas pada musim tanam. Selain itu, LU transportasi yang mengalami tekanan akibat Covid 19 juga melanjutkan pemulihan secara bertahap. Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Sulawesi Selatan untuk keseluruhan tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -0,70% (yoy), menurun dibandingkan dengan tahun 2019 yang tumbuh 6,92% (yoy).

Ditengah perkembangan tersebut, inflasi Sulawesi Selatan untuk keseluruhan tahun 2020 tercatat sebesar 2,04% (yoy) atau berada dalam rentang sasaran Bank Indonesia 3±1%. Capaian inflasi tersebut didukung terjaganya pasokan komoditas pangan strategis di tengah peningkatan curah hujan di akhir tahun serta distribusi pasokan yang lancar.

Baca Juga :   Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Kominfo Makassar Perkuat SP4N Lapor

Terkendalinya inflasi didukung upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Selatan melalui optimalisasi kerja sama antardaerah, komunikasi yang efektif melalui satgas pangan, dan implementasi teknologi pertanian serta digital farming dengan melibatkan pelaku usaha.

“Memasuki bulan Januari, tekanan harga kelompok komoditas pangan bergejolak perlu dicermati, ditengah pasokan yang lebih terbatas serta curah hujan yang tinggi,” sebut Budi.

Bank …

Ke depan, ekonomi Sulawesi Selatan diperkirakan akan melanjutkan perbaikan secara bertahap, sejalan dengan perkembangan vaksinasi serta adaptasi masyarakat dan dunia usaha di era new normal yang semakin baik. Penyaluran vaksinasi merupakan game changer bagi ekonomi dan merupakan faktor yang pelu, tetapi tidak cukup dalam pemulihan ekonomi.

“Dibutuhkan kesadaran dan disiplin protokol kesehatan oleh masyarakat melalui pelaksanaan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” katanya.

Ia menambahkan, BI berupaya mendukung pemulihan sektor produktif secara pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan, diantaranya melalui hilirisasi komoditas unggulan, adaptasi teknologi, dan pengembangan ekonomi syariah. Selain itu, pertumbuhan juga akan didorong melalui optimalisasi Regional Investor Relation Unit (RIRU) untuk mendorong percepatan investasi, perdagangan, dan pariwisata di Sulawesi Selatan.

Stabilitas sistem keuangan dan kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun non tunai, juga akan terus dijaga. Percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) juga terus dilakukan.

“BI juga terus berkoordinasi dengan TPID dalam rangka pengendalian inflasi melalui strategi 4K guna mendukung pemulihan ekonomi,” pungkas Budi.

***