Investor Nantikan RDG Bank Indonesia Pekan Depan

52
POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada level 7915.66 (-2.57 persen) di perdagangan, Jumat (17/10/2025).

Indeks melemah di tengah meningkatnya risiko global akibat meningkatnya ketegangan perang dagang AS-Tiongkok, government shutdown di AS yang berkepanjangan, profit taking lanjutan terhadap saham-saham konglomerasi yang sebelumnya telah menguat signifikan dan menjadi penopang penguatan indeks, serta minimnya sentimen positif yang kuat untuk mendorong penguatan indeks lebih lanjut.

Adanya rencana dari otoritas mengenai ketentuan free float baru dan penindakan tegas terhadap penggoreng saham, mendorong terjadinya profit taking terhadap saham-saham yang telah mengalami kenaikan signifikan. Akibatnya selama pekan ini, IHSG ditutup melemah 4.14 persen.

Dari domestik, data Foreign Direct Investment (FDI) 3Q25, di luar investasi di sektor keuangan dan migas, turun 8,9 persen YoY menjadi Rp212 triliun, setelah pada 2Q25 turun 6,95 persen YoY.

Ini merupakan penurunan selama dua kuartal berturut-turut dan penurunan paling tajam sejak 1Q20 akibat kebijakan tarif AS dan melemahnya daya beli masyarakat. Pada pekan depan, investor akan menantikan RDG Bank Indonesia (22/10), yang menurut konsensus akan turun 25 bps menjadi 4,5 persen. Selain itu akan dirilis data pertumbuhan kredit bulan September dan data M2 Money Supply September.

Secara teknikal, negative slope MACD semakin melebar. Sedangkan Stochastic RSI berada di area oversold, namun belum mengindikasikan reversal. IHSG telah menutup gap di 7855, namun saat ini masih berada di bawah level psikologis 8000. Sehingga diperkirakan IHSG masih berpotensi menguji level support di 7725-7780 pada pekan depan.

Saham-saham yang dapat diperhatikan pada pekan depan: MIKA, LSIP, TKIM, MAIN, BTPS dan SIDO.

By. PHINTRACO SEKURITAS