Investor Pasar Modal di Sulsel Terus Meningkat

219
Seorang wanita sedang bursa saham di salah satu galeri investasi BEI Unismuh Makassar.

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Masyarakat Sulsel nampaknya makin tertarik berinvestasi di pasar modal. Petumbuhan investor menunjukan trend positif setiap tahun, terlihat dari data Single Investor Identification (SID) Sulsel dari KSEI dengan jumlah Sub Rekening Efek (SRE) per April 2018, 11.878 rekening dan SID, 10.111 investor. Meningkat signifikan dibanding posisi 4 tahun silam (2014) jumlah SRE 4.615 rekening dan SID, 3.912 investor.

Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Makassar, Fahmin Amirullah, Rabu (23/5) mengungkapkan, peningkatan ini tidak lepas dari upaya BEI dan seluruh stakeholder dalam meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal. Terus menerus dan aktif melakukan edukasi melalui workshop, seminar dan sekolah pasar modal. Juga pendirian galeri investasi di perguruan tinggi.

“Bahkan, tahun ini ada penambahan galeri non-kampus yaitu 1 Lot Coffe, Dapen UMI, FEB UMI dan Galeri Investasi BEI Syariah IAIN Palopo. Dengan penambahan itu, saat ini total ada 12 galeri investasi BEI Sulsel,” ujarnya.

Peran Galeri Investasi dalam peningkatan literasi dan inklusi pasar modal sangat penting guna menciptakan investor terdidik dan andal. Karena, fungsi galeri tidak semata untuk civitas akademika, juga untuk masyarakat melalui tri dharma perguruan tinggi.

Peran serta masyarakat untuk menjadikan pasar modal sebagai tuan di rumahnya sendiri saangat diharapkan. Sebagaimana kita tahu, dominasi asing masih lebih besar dibanding domestik

“Namun, saat ini trend domestik tumbuh pesat sehingga selisihnya saat ini tidak begitu timpang,” sebutnya.

Menurut Fahmin, pasar modal memiliki peran strategis dalam perekenomian nasional karena berperan sebagai sumber pendanaan perusahaan maupun kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur.

Secara nasional, perkembangn investasi di pasar modal juga terus tumbuh. Data SID di KSEI sampai saat ini 700.151 investor. Naik 100 persen lebih dibanding 4 tahun silam yang baru 300 ribuan SID.

Baca Juga :   OJK Sulselbar Umumkan 97 “Fintech P2P Lending” Berizin di Sulsel