Jejak Kereta Api di Bumi Celebes

466
Presiden Joko Widodo didamping Gubernur Sulsel (Saat itu, red), Syahrul Yasin Limpo meninjau pembangunan rel kereta api Trans Sulawesi Tahap I lintas Makassar-Parepare di Desa Telumpanua, Kecamatan Tanete Riau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. POTO : ILUSTRASI, DOK. BISNISSULAWESI.COM

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kereta Api Listrik (KRL) akan segera menjadi sarana transportasi di Sulawesi Selatan dan menjangkau hampir seluruh trans pulau Sulawesi. Mulai dari ujung selatan kaki Sulawesi (Makassar) sampai ke ujung utara kepala Sulawesi (Manado). Tapi sebenarnya transportasi kereta api pernah ada di daerah ini.

Pada masa kolonial Belanda, jawatan trasportasi perkeretaapian dinamakan NV NISM atau Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij. NV NISM di didirikan sekitar tahun 1867 dan yang menjadi pimpinan atau direktur pertama jawatan ini adalah Ir. J.P, de Bordes.

Pada tahun 1922, pulau Celebes atau Sulawesi mendapat jatah pembangunan jalur kereta api sebagai sarana transportasi darat. Jalur kereta api pertama di wilayah ini adalah dibangunnya jalur kereta api Makassar ke Takalar dengan panjang jalur 47 Km. Jalur pertama kereta api di Sulawesi ini dioperasikan sejak 1 juli 1923.

Kemudian pihak NV NISM kembali membuat rute kereta api dari Makassar ke Maros, namun rute Makassar-Maros ini belum selesai disebabkan karena berkecamuknya Perang dunia II yang akhirnya Indonesia berganti penguasa ke penguasa baru Jepang. Lain penguasa lain pula kebijakannya, jalur kereta api di Sulawesi dimatikan oleh pemerintah pendudukan Jepang, dengan alasan daerah lain ada yang membutuhkan. Maka dibongkarlah rel-rel kereta api di Sulawesi, dan diangkut ke Myanmar beserta kereta apinya. Maka reduplah masa kereta api di bumi Celebes. / Mohamad Rusman

Baca Juga :   Investor “Negeri Ginseng” Garap Kereta Api Trans Sulawesi