Kenali Post Truth dan Bahayanya

204
POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, DONGGALA – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual di Donggala, Sulawesi Tengah pada 16 November 2021.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Candu Medsos, Hati-hati Stres gara-gara Media Sosial”.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar ini, yaitu Dr. Meitlana Indrasari selaku akademisi sekaligus pembina Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Timur; Dian Ikha Pramayanti selaku writepreuner; Hajra Rasmita selaku dosen; serta Brigita Ferlina selaku presenter televisi sekaligus entrepreneur muda. Diskusi tersebut dimoderatori oleh Nina Izwan selaku presenter televisi.

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang. Pada program ini diikuti 537 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.

Materi pertama dibawakan oleh Dr. Meitlana Indrasari yang berjudul “Keamanan Digital di Media Sosial”. Dalam sesinya, ia membagikan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengelola jejak digital, yaitu dengan menghindari penyebaran data-data penting yang bersifat pribadi, membuat kata sandi yang kuat untuk setiap akun media sosial, menggunakan layanan pelindung data pada gawai, serta tidak mengunggah sesuatu yang sifatnya terlalu pribadi.

Selanjutnya, Brigita Ferlina sebagai pemateri kedua memaparkan tema “Bebas namun Terbatas?”. Ia menuturkan,  kebebasan di internet tentunya harus disertai dengan rasa tanggung jawab dan tidak merugikan atau menyakiti orang lain. Kebebasan yang tidak disertai dengan perilaku menghargai orang lain, dapat memberikan banyak dampak terhadap individu yang menjadi korban, mulai dari timbulnya depresi, perasaan cemas yang berlebihan, hingga perasaan ingin bunuh diri.

Baca Juga :   Stabilisasi Harga Barang Pokok, Pemkot Makassar Bersama BI dan Bulog Gelar Program MDC

Pemateri ketiga, Dian Ikha Pramayanti, memaparkan tema “Media Sosial sebagai Sarana Meningkatkan Demokrasi dan Toleransi”. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Microsoft, ditemukan bahwa diantara 32 negara yang berpartisipasi dalam survei, Indonesia menduduki urutan ke-29 dalam tingkat kesopanan netizennya.

Hal ini, menurut Dian, dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya yaitu post truth. Post Truth adalah suatu era dimana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran dengan memainkan emosi dan perasaan kita. “Post Truth ini dapat berbahaya karena mempersulit kita untuk membedakan mana informasi yang benar dan mana yang salah,” tutur Dian.

Hajra Rasmita menutup sesi pemaparan materi dengan pembahasan bertajuk “Yuk, Pahami Fitur Keamanan di Berbagai Aplikasi Media Sosial”. Ia menyebutkan,  saat ini kejahatan yang umum dilakukan di media sosial memiliki bentuk yang beragam, mulai dari ancaman, penguntitan, dan penindasan secara daring, hingga peretasan dan penipuan.

Untuk menghindari kejahatan-kejahatan tersebut, Hajra mengatakan, kita dapat memblokir profil dari pencarian publik,  serta membatasi siapa yang dapat menemukan kita melalui pencarian di mesin pencari.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Salah satunya yaitu Bintang yang menanyakan hal apa yang harus dilakukan agar dapat berpendapat secara aman di internet tanpa terjerat hukum.

Menjawab pertanyaan tersebut, Brigita mengatakan bahwa hal tersebut bergantung pada hal apa yang ingin kita komentari. Apabila mengandung isu SARA ataupun politik, Brigita memilih untuk tidak berkomentar, karena isu-isu tersebut pasti akan memicu perdebatan dengan orang lain di dunia digital.

Baca Juga :   APBD Sulsel 2024 Fokus Alokasi untuk Petani, Peternak dan Nelayan

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.