Kepala OJK Sulselbar Pastikan Santri Melek Keuangan Mampu Hindari Praktik Keuangan Ilegal yang Merugikan

16
Tampak Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin disambut tarian daerah pada peringatan puncak HIM dan BLK 2025 di Pondok Pesantren Al Amir Fil Jannah, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (20/08/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, BONE – Kepala Kantor Otoritas Jasa keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar), Moch. Muchlasin memastikan santri yang melek keuangan tidak akan mudah terjerumus pada praktik keuangan ilegal, investasi bodong, atau pinjaman online yang merugikan.

Oleh karenanya, Muchlasin memandang penting bagi para santri untuk mengetahui lembaga keuangan yang formal dan terpercaya, sebagai mitra dalam membangun kemandirian ekonomi.

Hal itu disampaikan Muchlasin saat peringatan puncak Hari Indonesia Menabung (HIM) dan Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Amir Fil Jannah, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (20/08/2025).

Puncak peringatan HIM dan BLK 2025 di Bone, digelar OJK berkolaborasi dengan Sektor Jasa Keuangan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bone, termasuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Wilayah III Sulampua, Bank Sulselbar, dan Yayasan Pondok Pesantren Al Amir Fil Jannah.

“OJK, LPS, dan Bank Sulselbar hadir untuk menegaskan kepada para santri bahwa lembaga keuangan yang formal dan terpercaya adalah mitra dalam membangun kemandirian ekonomi,” ujar Muchlasin seraya memastikan, para santri yang melek keuangan tentu akan memiliki kemampuan untuk menghindari jeratan praktik keuangan ilegal, investasi bodong, atau pinjaman online yang merugikan.

Peringatan HIM merupakan tindak lanjut Keputusan Presiden (Keppres) 26/2019 tentang Hari Indonesia Menabung. Dirangkai BLK 2025 yang telah berlangsung sejak Mei 2025 di berbagai daerah di Sulsel dan Sulbar, sebagai realisasi pelaksanaan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dalam rangka mendorong pemahaman dan pemanfaatan layanan keuangan secara bijak.

Hadir juga pada acara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Bone. Andi Gunadil Ukra. Ia menanggapi positif dan mengapresiasi terselenggaranya kegiatan puncak HIM dan BLK 2025 di Bone, karena dinilai sangat relevan dengan upaya pemerintah daerah mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pendidikan dan nilai-nilai keislaman yang kuat.

Ia berharap, ke depan, kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pesantren.

Tanggapan serupa disampaikan Kepala LPS Wilayah III Sulampua di Makassar, Fuad Zaen. Menurutnya, peringatan puncak HIM dan BLK 2025, merupakan hal penting dalam rangka memajukan literasi dan meningkatkan inklusi keuangan serta membangun budaya menabung sejak dini.

“Melalui kegiatan ini, setiap santri memperoleh pengetahuan terkait pengelolaan keuangan maupun akses layanan keuangan. Yang pada akhirnya, budaya dan perilaku menabung, dapat memberikan manfaat bersama serta menggerakan roda perekonomian,” ujar Fuad

Kegiatan yang berlangsung di halaman Ponpes Al Amir Fil Jannah, dihadiri 1.100 peserta yang merupakan para santri, asatidz/asatidzah, serta pengurus yayasan. Penyelenggaraan HIM dan BLK 2025, diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi keuangan, pembentukan ekosistem pesantren melalui pembukaan 1.100 rekening Simpel IB kepada Santri, penetapan Agen Laku Pandai, pemberian fasilitas KUR senilai Rp385 juta dan bantuan pembangunan pesantren melalui perbankan.

OJK Sulselbar terus berkomitmen meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan di masyarakat, khususnya di kalangan santri dan pesantren. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan mencapai kesejahteraan finansial.

Editor : Bali Putra