Ketua PHDI Lutim Imbau Umat Jaga Kondusifitas Daerah agar Ekonomi tetap Jalan

12
Ketua PHDI Luwu Timur, I Nyoman Sugiana. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan, I Nyoman Sugiana, mengimbau umat Hindu di daerah ini tidak terpancing untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan. Terutama dalam situasi seperti sekarang, di mana banyak penyampaian aspirasi yang dilakukan masyarakat di berbagai daerah, termasuk di Sulawesi Selatan.

Imbauan disampaikan Nyoman Sugiana usai pertemuan para tokoh agama dengan pemerintah dan Forkopimda Lutim untuk membahas kondisi keamanan dan ketertiban di wilayah ini, yang berlangsung di Kantor Bupati Lutim, Senin (01/09/2025).

“Dalam situasi seperti saat ini, semoga umat Hindu tidak mudah terprovokasi. Harus bersama-sama menjaga kondisi tetap kondusif, sehingga meskipun dalam situasi sulit, perekonomian tetap berjalan,” ujar Ketua PHDI yang juga salah satu pengusaha sukses di Lutim.

Menurutnya, secara umum saat ini Lutim dalam keadaan kondusif. Ia berharap, dengan imbauan dari semua tokoh agama kepada umat masing-masing, dapat membantu daerah ini selalu aman dan damai. Sehingga perekonomian Lutim yang merupakan salah satu penyangga ekonomi wilayah Sulawesi Selatan, dapat berjalan dengan baik.

“Utamanya masyarakat, juga dalam beraktifitas normal. Untuk itu, mari bersama menjaga keharmonisan sosial dan kerukunan,” ajaknya.

Imbauan ini sejalan dengan pernyataan resmi PHDI Pusat yang menekankan pentingnya empati pemerintah dan DPR dalam merespons dinamika sosial yang berkembang. Merasakan suasana kebatinan masyarakat sehingga keputusan yang diambil benar-benar mengedepankan kepentingan rakyat. Itu, tertuang dalam pernyataan yang ditandatangani Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dan Sekretaris Umum I Ketut Budiasa, PHDI meminta setiap kebijakan yang diambil berpihak pada kepentingan masyarakat.

PHDI juga mendesak pemerintah dan DPR mengevaluasi kebijakan yang dinilai tidak pro-rakyat serta segera membatalkannya. Selain itu, PHDI meminta pemberhentian pejabat yang dianggap tidak memiliki empati.

Dalam seruannya, PHDI mengingatkan TNI dan Polri untuk mengedepankan langkah persuasif dan menghindari penggunaan kekerasan. Mengingat TNI dan Polri merupakan institusi terlatih dan profesional, sehingga diharapkan mampu bertindak tanpa kekerasan.

PHDI turut menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban dalam sejumlah aksi yang terjadi, sekaligus mengajak semua pihak menahan diri dan menjunjung prinsip tanpa kekerasan (ahimsa). Kepada umat Hindu di seluruh Indonesia, PHDI mengimbau untuk memanjatkan doa demi persatuan dan kedamaian bangsa.

Bali Putra