Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Sulsel tetap Kokoh

162
Ilustrasi. OJK Sulselbar menegaskan stabilitas kinerja SJK di Sulsel tetap kokoh, stabil dan bertumbuh. Didukung kinerja intermediasi yang kontributif dan profil risiko terkendali. POTO : DOK. BISNISSULAWESI.COM

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menegaskan stabilitas kinerja Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap kokoh. Didukung kinerja intermediasi yang kontributif dan profil risiko terkendali.

“Ini, sejalan dengan SJK secara nasional yang terjaga, di tengah tantangan perekonomian global dan domestik berdasarkan hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, 26 Februari lalu,” ungkap Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, Rabu (19/03/2025).

Dikatakan, dukungan kinerja SJK dari sektor perbankan, secara umum menunjukkan pertumbuhan positif. Posisi Januari 2025, total aset perbankan tumbuh 5,59 persen (yoy) dengan nominal Rp200,37 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp134, 73 dan kredit yang disalurkan Rp163,91 triliun.

Sedangkan dari perkembangan Pasar Modal, total Single Investor Identification (SID) investor pasar modal di Sulsel Desember 2024 mencapai 400.517 SID atau tumbuh 25,68 persen (yoy). Terbanyak investor reksa dana mencapai 382.599 SID atau tumbuh 26,12 persen (yoy).

Nilai transaksi saham di Sulsel Rp22,64 triliun, meningkat 20,19 persen dibandingkan periode sama 2023.

Sementara itu, perkembangan sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) juga bertumbuh 4,43 persen dengan total penjaminan menjadi Rp738 miliar dan total aset dana pensiun tumbuh 3,77 persen menjadi Rp1,60 triliun.

“Sedangkan pada perusahaan perasuransian, total premi asuransi umum menunjukkan pertumbuhan 8,83 persen. Total klaim asuransi menurun -8,82 persen. Begitu juga total premi asuransi jiwa menurun -11,03 persen dan total klaim asuransi jiwa meningkat 11,94 persen,” katanya.

Sementara itu, dari sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML), juga menunjukkan kinerja positif. Tercermin dari total piutang pembiayaan tumbuh 7,12 persen menjadi Rp18,98 triliun.

Begitu pula dengan total pinjaman yang disalurkan pada perusahaan pergadaian tumbuh 27,22 persen mencapai Rp7,57 triliun dan outstanding pinjaman pada fintech peer to peer lending tumbuh 50,59 persen menjadi Rp1,78 triliun dengan tingkat wanprestasi terjaga, 1,59 persen.

Dari perusahaan modal ventura, masih menghadapi tantangan, tercermin dari total pembiayaan modal ventura yang terkontraksi -14,33 persen.

“Untuk kegiatan edukasi keuangan, OJK telah melaksanakan 17 kegiatan edukasi kepada masyarakat. Seperti sosialisasi, workshop, dan program edukasi lain, dengan fokus utama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan ini menjangkau 218.375 peserta dari berbagai kelompok, termasuk masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, perempuan, dan tenaga kerja di berbagai sektor.

Di bulan Ramadan, “Gerak Syariah” terus dilaksanakan berkolaborasi dengan pemerintah, perguruan tinggi dan  stakeholder lain. Hingga Maret 2025 tercatat 10 kegiatan melibatkan 97.610 peserta.

“Ini, wujud nyata komitmen OJK mendukung terciptanya masyarakat melek keuangan serta mampu mengakses layanan keuangan secara bijak. Ini juga memberikan manfaat langsung kepada pelaku UMKM melalui pelatihan cakap keuangan, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” pungkas Moch. Muchlasin.

Editor : Bali Putra