BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Nominal kredit yang disalurkan perbankan di Sulsel posisi Januari 2025, masih lebih tinggi dibanding Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun. DPK terhimpun Rp134, 73 triliun, sedangkan kredit yang disalurkan Rp163,91 triliun. Itu artinya, masih banyak dana dari luar Sulsel yang dimanfaatkan untuk membiayai kebutuhan masyarakat daerah ini.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Moch. Muchlasin menyebutkan, DPK mengalami pertumbuhan 6,21 persen (yoy). Nominalnya mencapai Rp134, 73 triliun yang didominasi tabungan dengan share 59,76 persen. Sementara kredit yang disalurkan tumbuh 4,61 persen (yoy) dengan nominal Rp163,91 triliun. Penyaluran kredit di Sulsel didominasi penyaluran kredit produktif sebesar 53,98 persen. Namun dari sisi pertumbuhan kredit didorong kredit konsumtif yang tumbuh 9,73 persen.
Sementara jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 23,18 persen.
“Secara umum, sektor perbankan di Sulsel menunjukkan pertumbuhan positif. Posisi Januari 2025, total aset perbankan tumbuh 5,59 persen (yoy) dengan nominal Rp200,37 triliun,” ujar Moch. Muchlasin, Rabu (19/03/2025).
Dari total Aset, sebesar Rp196,627 triliun merupakanaset bank umum dan Rp3.672 triliun merupakan aset Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Kinerja intermediasi perbankan di Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 123,92 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level 2,83 persen.
Moch. Muchlasin menambahkan, di sisi lain, perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi pada posisi Januari 2025. Tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh 20,62 persen (yoy) menjadi Rp16,80 triliun, dengan penghimpunan DPK tumbuh 17,74 persen menjadi Rp11,88 triliun dan penyaluran pembiayaan tumbuh 20,05 persen (yoy) menjadi Rp14,32 triliun.
“Tingkat intermediasi perbankan syariah berada pada level 120,50 persen dengan tingkat NPF pada level 2,20 persen,” katanya.
Editor : Bali Putra