LPS Dorong Mahasiswa Melek Literasi Keuangan dan Menabung Aman di Bank

403
Untitled design - 20

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Perwakilan LPS III wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di kalangan mahasiswa, sekaligus mensosialiasikan menabung aman di Bank. Salah satunya, Forum Inklusi dan Literasi bersama LPS (LPS FinLab) 2025.

Kegiatan yang berlangsung selama Oktober 2025, menyasar lima kampus di Makassar, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Fajar (UNIFA), Universitas Muhammadiyah (Unismuh), dan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Nobel Indonesia.

Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen menekankan pentingnya peningkatan literasi keuangan di kalangan mahasiswa agar lebih memahami pengelolaan keuangan dan risiko penggunaan produk dan jasa keuangan.

Dikatakan, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, menunjukkan indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai 80,51 persen, sementara indeks literasi keuangan 66,46 persen.

“Artinya, masih ada sebagian masyarakat rentan terhadap penipuan produk keuangan ilegal. Melalui LPS FinLab 2025, kami ingin mahasiswa memiliki kemampuan literasi yang baik agar dapat mengambil keputusan keuangan secara bijak,” kata Fuad.

Selain itu, LPS melakukan pemantauan kondisi kegiatan menabung di masyarakat melalui Indeks Menabung Konsumen (IMK) yang menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen serta Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang menunjukkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi, lapangan kerja dan pendapatan rumah tangga.

“Dengan kegiatan edukasi berkelanjutan, kami berharap masyarakat, utamanya mahasiswa semakin sadar pentingnya menabung di bank karena terdapat penjaminan simpanan LPS,” katanya.

Pelaksanaan LPS FinLab 2025 disambut baik pimpinan kampus dan mahasiswa. Terlebih, kegiatan dikemas dalam bentuk talkshow interaktif, kuis edukatif, booth edukasi dengan permainan dan penyampaian aspirasi mahasiswa.

“Ini kegiatan berharga, karena dapat mengedukasi mengenai cara menyikapi dan mengelola keuangan. Dalam dunia modern, uang yang kita miliki tentu lebih aman disimpan di bank daripada di tempat lain seperti di bawah bantal,” ungkap Rektor UIM, H. Muammar Bakry.

Talkshow interaktif menghadirkan narasumber dari LPS dan pelaku usaha terkemuka di Makassar. Khusus di Unismuh dan ITB Nobel Indonesia, LPS FinLab 2025 masing-masing turut menghadirkan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dan Bank Indonesia Sulawesi Selatan untuk membahas tugas dan fungsi lembaga serta peran dalam keuangan syariah.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Prayitno Amigoro pada sesi talkshow di ITB Nobel Indonesia menegaskan , mahasiswa perlu memahami sejak dini peran LPS dalam menjaga kepercayaan terhadap sistem perbankan nasional.

“Generasi muda perlu tahu, menabung di bank aman karena dijamin LPS hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. Kami juga ingin menanamkan kesadaran agar mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna produk keuangan, juga agen literasi yang bisa mengedukasi lingkungan sekitar,” ujar Prayitno.

Prayitno menambahkan, penjaminan simpanan LPS berlaku bagi seluruh bank yang beroperasi di wilayah Indonesia, baik konvensional maupun syariah.

Editor : Bali Putra