OJK dan Pemda Sulsel-Sulbar Komitmen Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat

99
Kepala Direktorat OJK Sulselbar, Arif Machfoed bersama berbagai pihak memperlihatkan hasil budi daya nanas Desa Mesakada Sulawesi Barat. Petani di desa itu, membutuhkan edukasi, literasi dan inklusi keuangan agar dapat mengembangkan usahanya. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, menggelar Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat dan Kota Pare- Pare, Sulawesi Selatan.

Kegiatan yang berlangsung dua hari, 25 dan 26 September 2025, merupakan implementasi program peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Program tersebut meliputi “Gencarkan”, Bulan Inklusi Keuangan (BIK), OJK Penggerak Duta Literasi dan Inklusi Keuangan (Peduli). Juga berbagai upaya lain untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata.

Edukasi ini diikuti pelajar SMP Frater Mamasa, petani di Desa Mesakada, pelajar SMK Negeri 1 Parepare, dan mahasiswa Institut Teknologi BJ. Habibie Parepare.

Kepala Direktorat OJK Sulselbar, Arif Machfoed, menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan agar edukasi keuangan menyebar secara merata ke seluruh kabupaten dan kota di Sulsel dan Sulbar.

“Hal ini, kami harapkan mampu mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan, sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang legal, aman, dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara luas,” ujarnya.

Bupati Mamasa, Walem Sambolangi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan OJK. Ia berharap Kabupaten Mamasa wajib memberikan pendampingan kepada desa-desa yang telah mengembangkan inovasi.

Termasuk Desa Mesakada yang telah berhasil mengembangkan budidaya tanaman nanas dan hampir semua penduduknya bercocok tanam nanas. Jika dirata-ratakan, luas lahan perkebunan nanas di desa itu sudah mencapai 50 hektara.

“Untuk itu, literasi dan inklusi keuangan sangat dibutuhkan para petani dalam mengembangkan usahanya,” ujar Walem.

Apresiasi juga disampaikan Rektor Institut Teknologi BJ Habibie, Ansar Suyuti. Ia berharap OJK terus berkolaborasi dengan lembaga pendidikan karena hal ini menjadi momentum untuk mengetahui lebih jauh bagaimana akses layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan di era digital.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan prosesi penyerahan secara simbolis buku tabungan pelajar, rekening tabungan, fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta rekening efek, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan edukasi.

Editor : Bali Putra