BISNISSULAWESI.COM, PANGKEP – Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Moch. Muchlasin mendukung optimalisasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Pangkep, sebagai pendorong perluasan akses keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk UMKM dan wilayah perdesaan.
Menurut Muchlasin, peran TPAKD sangat strategis dalam mengorkestrasi sinergi antara pemerintah daerah dan sektor jasa keuangan.
Hal itu disampaikan Muchlasin disela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) TPAKD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) bersama OJK Sulselbar, Rabu (21/05/2025).
Rakor ini merupakan langkah strategis TPAKD Pangkep dalam penguatan akses keuangan inklusif, setelah sebelumnya meraih TPAKD Award 2024 sebagai pelaksana terbaik program “Layarku”, berkat kolaborasi aktif seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) dalam memberikan edukasi keuangan hingga ke desa-desa dan pulau-pulau di wilayah Pangkep.
Rakor ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal serta memperluas jangkauan layanan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, mengatakan, kondisi geografis Pangkep sebagai daerah tiga dimensi (daratan, kepulauan, dan pegunungan) menghadirkan tantangan tersendiri dalam pemerataan akses keuangan. Sehingga, dibutuhkan pendekatan digital, edukatif, dan kolaboratif untuk menjawab tantangan tersebut.
Tumbuh Positif
Sementara itu, kinerja industri jasa keuangan Kabupaten Pangkep terus menunjukkan pertumbuhan positif. Terlihat dari kinerja sektor perbankan di daerah ini yang tetap tumbuh positif, baik dari sisi pertumbuhan aset, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit.
Sebagaimana dipaparkan Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Sulselbar, Indra Natsir Dahlan dalam Rakor TPAKD.
Hingga Maret 2025, kinerja sektor perbankan di Kabupaten Pangkep tumbuh positif dengan total aset perbankan mencapai Rp2,22 triliun atau tumbuh 0,90 persen yoy. DPK tumbuh 0,68 persen menjadi Rp1,43 triliun dan penyaluran kredit meningkat menjadi Rp2,19 triliun. Rasio intermediasi (LDR) berada pada level tinggi, 153,54 persen dengan NPL masih terkendali di angka 2,28 persen.
Indra menjelaskan, penyaluran kredit didominasi sektor produktif sebesar 55,22 persen dari total kredit, dengan sektor perdagangan dan pertanian sebagai penyerap utama. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Pangkep telah mencapai Rp120 miliar, mencerminkan keberhasilan kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan dalam mendukung UMKM.
Editor : Bali Putra