OJK Sulselbar Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah Masyarakat Sulsel melalui BEKS 2025

372
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Literasi Keuangan Syariah di Ballroom Kantor OJK Sulselbar, Kamis (02/10/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan syariah masyarakat di Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satunya, melalui Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025.

Dalam rangkaian BEKS 2025, OJK Sulselbar berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel dan Kantor Perwakilan III Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Makassar, menyelenggarakan kegiatan Literasi Keuangan Syariah di Ballroom Kantor OJK Sulselbar, Kamis (02/10/2025).

Kegiatan dengan tema “Generasi Muda Melek Keuangan Syariah: Bijak, Etis, dan Berkelanjutan”, menyasar guru ekonomi di Kota Makassar, majelis taklim Nurul Hijriah, komunitas syariah, pelaku UMKM, serta mahasiswa dari delapan kampus di Kota Makassar.

Selain rangkaian BEKS 2025, kegiatan literasi keuangan syariah ini juga merupakan salah satu rangkaian dari Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, dan implementasi program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) sekaligus menggalakkan kembali pembentukan OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia (OJK Peduli).

Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin mengatakan, ekonomi syariah bukan hanya tentang angka, laporan, dan produk keuangan. Namun, gerakan untuk menghadirkan keadilan, keberkahan, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Di tengah tantangan global, ekonomi syariah menawarkan jalan alternatif yang inklusif dan beretika.

“Karenanya, kegiatan seperti ini tidak boleh berhenti sebatas seremoni, tetapi harus menjadi titik awal dari langkah nyata untuk membangun pemahaman, kepercayaan, dan partisipasi masyarakat terhadap keuangan syariah,” ujar Moch. Muchlasin.

Kegiatan ini menjadi sangat penting karena menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga yang memberikan perspektif berbeda, namun saling melengkapi.

“LPS menjelaskan tentang penjaminan simpanan syariah, OJK memaparkan upaya peningkatan literasi dan aktivitas keuangan ilegal yang perlu dihindari. Sementara, BEI mengenalkan potensi pasar modal syariah, dan Bank BSI berbagi pengalaman layanan keuangan syariah,” tambahnya.

Pada kesempatan itu juga peserta dapat mendengarkan langsung kisah inspiratif dari pelaku UMKM yang berhasil tumbuh berkat pembiayaan syariah.

“Kehadiran mereka (narasumber, red) menunjukkan, keuangan syariah bukan sekadar konsep, melainkan memberikan solusi dan manfaat yang nyata,” jelas Moch. Muchlasin.

Editor : Bali Putra