Pemkot Makassar Gandeng REI, Kembangkan Hunian Vertikal Terjangkau

81
POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Pengurus Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan, ingin berkolaborasi dengan pemerintah Kota  Makassar, dalam mewujudkan hunian vertikal yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan seperti Makassar.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan, H. Mahmud Lambang, mengatakan hunian vertikal atau rumah susun menjadi solusi nyata untuk mengatasi keterbatasan lahan dan tingginya kebutuhan tempat tinggal di kota besar.

Namun, Ia mengakui bahwa hunian jenis ini masih kurang diminati, baik oleh konsumen maupun pengembang perumahan.

“Memang hunian vertikal bisa menjadi solusi persoalan hunian di perkotaan. Sehingga butuh kolaborasi dengan pemerintah kota untuk pembangunan kedepan,” ujarnya, saat silaturahmi dengan Wali Kota Makassar, di kantor Balai Kota, Rabu (04/06/2025).

Ia mengungkapkan, saat ini Kota Makassar memiliki potensi besar untuk pengembangan rumah susun. Sejumlah lokasi telah diidentifikasi sebagai titik potensial pembangunan hunian vertikal, seperti di kawasan Panakkukang, Lakkang yang masuk wilayah konservasi, dan wilayah Antang.

“Kami berharap pemerintah kota bisa menyiapkan lokasi-lokasi tersebut untuk kami kembangkan. Ini adalah peluang besar untuk kerja sama antara REI Sulsel dan Dinas Perumahan,” harap Mahmud.

Mahmud juga menekankan pentingnya konsep yang matang dalam pembangunan hunian vertikal agar mampu menjadikan Makassar sebagai kota percontohan di kawasan Indonesia Timur.

Sinergi antara pemerintah dan REI sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, REI dan Pemkot Makassar berkolaborasi dalam pengembangan perumahan.

“Makassar menjadi kota transit yang berkembang pesat, dan kita harus saling mendukung. Kami juga mendukung penuh program presiden tentang pembangunan tiga juta rumah,” sebutnya.

Dengan dukungan dari REI Sulsel dan kerja sama strategis dengan pemerintah daerah, diharapkan solusi hunian vertikal dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal layak di Kota Makassar.

Sementara, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam mendukung pengembangan hunian vertikal sebagai solusi pemenuhan kebutuhan tempat tinggal di perkotaan.

Seiring dengan proses penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Makassar yang tengah digodok pemerintah.

“Kota Makassar ini sementara digodok RDTR-nya, sehingga pola pembangunan kita harus mengikuti perencanaan tersebut. Dalam hal ini, tentu ada keterkaitan erat dengan REI sebagai mitra pengembang perumahan,” kata Munafri.

Penyediaan infrastruktur pendukung dalam pembangunan kawasan pemukiman, sangat penting. Termasuk keberadaan fasilitas pendidikan seperti kampus dan rumah sakit.

Menurutnya, konsep hunian ke depan harus mengakomodasi kebutuhan kenyamanan keluarga secara menyeluruh. Makassar harus punya infrastruktur pembangunan yang terintegrasi.

“Kampus dan rumah sakit harus memiliki fasilitas hunian atau housing. Karena masyarakat selalu mencari lokasi yang nyaman untuk tinggal bersama keluarga. Ini yang kita konsepkan, antara gedung, pemukiman, dan fasilitas publik lainnya,” jelasnya.

Munafri melihat peluang besar dalam pengembangan hunian vertikal dan menyatakan kesiapan Pemkot untuk menyediakan lahan yang dibutuhkan. Namun, ia menegaskan perlunya regulasi yang kuat dan sistem yang mendukung integrasi antara pemukiman dan akses transportasi.

Peluang membangun tempat tinggal vertikal sangat terbuka. Pemkot siap mendukung dan menyiapkan lahan.

“Tapi tentu dibutuhkan regulasi yang kuat agar pembangunan berjalan baik. Hunian ini juga harus terintegrasi dengan akses kendaraan dan sarana kota lainnya,” tegasnya.

Ia menutup dengan menyampaikan bahwa ketersediaan hunian layak merupakan kebutuhan mendesak bagi masa depan Kota Makassar.

 

“Pemkot berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait guna mewujudkan kota yang ramah dan layak huni bagi semua,” tukasnya.

Editor : Bali Putra