
BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Perbankan syariah mengalami pertumbuhan signifikan di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada posisi Januari 2025. Pertumbuhan positif terlihat dari aset perbankan syariah yang tumbuh 20,62 persen (yoy) menjadi Rp16,80 triliun. Jauh melampaui pertumbuhan bank konvensional yang hanya 4,40 persen.
Kepala Kantor Otoritas Jasa keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Moch. Muchlasin menyebutkan, secara umum, sektor perbankan di Sulsel menunjukkan pertumbuhan positif. Posisi Januari 2025, total aset perbankan tumbuh 5,59 persen (yoy) dengan nominal Rp200,37 triliun. Dari total Aset tersebut, sebesar Rp196,627 triliun merupakan aset bank umum dan Rp3.672 triliun aset Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
“Perbankan Syariah menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi pada posisi Januari 2025,” ujar Moch. Muchlasin, Rabu (19/03/2025)
Dikatakan, Perbankan Syariah berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp11,88 triliun atau mengalami pertumbuhan 17,74 persen. Sedangkan penyaluran pembiayaan, mengalami pertumbuhan 20,05 persen (yoy) menjadi sebesar Rp14,32 triliun.
“Tingkat intermediasi perbankan syariah berada pada level 120,50 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,20 persen,” katanya.
Secara umum, penghimppunan DPK perbankan di Sulsel mengalami pertumbuhan 6,21 persen (yoy). Nominalnya mencapai Rp134, 73 triliun yang didominasi tabungan dengan share 59,76 persen. Sementara penyaluran kredit mengalami pertumbuhan 4,61 persen (yoy) dengan nominal Rp163,91 triliun. Penyaluran kredit di Sulsel didominasi penyaluran kredit produktif sebesar 53,98 persen. Namun dari sisi pertumbuhan, didorong kredit konsumtif yang tumbuh 9,73 persen.
Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 23,18 persen.
Editor : Bali Putra