Perkuat Ketahanan Iklim, Pertamina Patra Niaga Sulawesi dan BPBD Bitung Sosialisasikan Pengurangan Dampak Gas Rumah Kaca

96
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal Bitung berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung menggelar Sosialisasi Pengurangan Dampak Gas Rumah Kaca di Aula Kantor Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Selasa (03/06/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, BITUNG – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal Bitung berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung menggelar Sosialisasi Pengurangan Dampak Gas Rumah Kaca di Aula Kantor Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Selasa (03/06/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi tanggap darurat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparatur kelurahan terhadap perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan. Dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Kota Bitung, Fivy Yurico Kadeke, Camat Maesa Welmi Kalangit, serta delapan lurah se-Kecamatan Maesa, dengan total peserta 180 orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, kader lingkungan, dan perwakilan warga.

Manager Integrated Terminal Bitung, Rezky Kurniawan, menegaskan, kolaborasi lintas sektor sangat penting dilakukan untuk mengatasi krisis iklim. Karena menurutnya, semua pihak memiliki peran yang sama dalam menjaga lingkungan.

Semua pihak memiliki ptanggungjawab yang sama dalam menjaga lingkungan, sehingga kolaborasi dengan berbagai pihak, merupakan hal penting yang harus dilakukan. POTO : ISTIMEWA

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan masyarakat di Kecamatan Maesa memahami langkah konkret yang dapat dilakukan mulai pengelolaan sampah, penghijauan, hingga penggunaan energi ramah lingkungan,” ujar Rezky.

Materi dalam sosialisasi meliputi pengenalan gas rumah kaca dan dampaknya terhadap bumi, strategi mitigasi di tingkat masyarakat, serta penerapan praktik ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bitung, Fivy Yurico Kadeke, menjelaskan keterkaitan emisi gas rumah kaca dengan risiko bencana seperti banjir, longsor, dan kekeringan.

“Upaya pengurangan risiko bencana tidak dapat dipisahkan dari pengendalian perubahan iklim. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan tangguh,” tegas Fivy.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Ia percaya, pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

“Kegiatan ini memperkuat sinergi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Selain itu, ini sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) poin 13, yakni penanganan perubahan iklim,” ujar Fahrougi.

Melalui kegiatan ini, Pertamina berharap dapat mendorong terbentuknya kesadaran kolektif menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Editor : Bali Putra