Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Dorong Inovasi Pangan dan Kemandirian Perempuan di Parepare

74
Dapur, kini bukan lagi hanya urusan rumah tangga. Seperti di Kelurahan Watang Bacukiki, Kota Parepare, sekelompok perempuan kini menjadikan dapur sebagai pusat inovasi pangan sekaligus jalan menuju kemandirian ekonomi keluarga. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, PAREPARE – Dapur, kini bukan lagi hanya  urusan rumah tangga. Seperti di Kelurahan Watang Bacukiki, Kota Parepare, sekelompok perempuan kini menjadikan dapur sebagai pusat inovasi pangan sekaligus jalan menuju kemandirian ekonomi keluarga.

Berkat dukungan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Fuel Terminal (FT) Parepare, mereka mengikuti pelatihan diversifikasi produk olahan ikan bandeng presto. Pelatihan menyasar dua kelompok strategis binaan FT Parepare yakni Kelompok UMKM Syahban Group dan Kelompok DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting).

Kegiatan inovasi pangan melibatkan kelompok UMKM Cahaya binaan pertamina yang sudah lebih dahulu eksis dan bergerak di bidang industri oleh-oleh parepare dengan produk pilus ikan. Dalam pelaksanaannya UMKM Cahaya menjadi fasilitator pengajar dalam pengolahan ikan bandeng presto. hal ini tentunya juga mendorong penyebaran ilmu pengetahuan dan menjalin kolaborasi antar kelompok binaan.

Program ini tidak hanya mengolah ikan, tetapi juga membuka peluang usaha nyata. Ikan bandeng-komoditas laut andalan Sulawesi Selatan, dipilih karena gizinya tinggi dan mudah ditemukan. Melalui teknik presto, duri bandeng yang biasanya jadi kendala justru menjadi keunggulan: lunak, aman dikonsumsi, dan cocok sebagai MPASI (Makanan Pendamping ASI) bagi bayi dan balita.

Pelatihan yang digelar juga membekali para peserta dengan keterampilan pengemasan, strategi pemasaran, hingga manajemen usaha skala rumah tangga. Hasilnya, produk bandeng presto akan dikelola secara kolektif oleh kelompok perempuan ini untuk dipasarkan sebagai produk lokal yang berkualitas dan bergizi.

Lurah Watang Bacukiki, Nur Muhlisa, mengapresiasi program ini. Menurutnya, ini bukan sekadar pelatihan, namun program ini menyentuh langsung dua persoalan penting di keluarga yakni gizi anak dan ekonomi ibu rumah tangga. “Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, Fuel Terminal Manager Parepare, Adhi Warsito menegaskan, pelatihan ini merupakan bentuk nyata komitmen Pertamina dalam memberdayakan perempuan dan komunitas lokal. Ia percaya, potensi lokal akan berkembang jika diberi ruang dan pendampingan.

“Lewat pelatihan ini, kami ingin perempuan menjadi penggerak ekonomi keluarga sekaligus agen perubahan gizi di komunitasnya,” jelas Adhi.

Area Manager Communication, Relation, & CSR Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menyampaikan, melalui sinergi antara Pertamina, pemerintah kelurahan, dan komunitas, pelatihan ini tidak hanya melahirkan produk pangan bergizi, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan kemandirian dari tingkat paling dasar yaitu keluarga.

Program ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), diantaranya SDG 2 (Tanpa Kelaparan), meningkatkan konsumsi makanan sehat berbasis lokal. Kemudian SDG 5 (kesetaraan gender), memberdayakan perempuan dalam kegiatan ekonomi produktif. SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), mendorong usaha mikro berbasis komunitas.

Editor : Bali Putra