Pertamina Patra Niaga Sulawesi Latih Petugas SPBU Bahasa Isyarat

117
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui unit operasi, Integrated Terminal (IT) Bitung, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Melayani Tanpa Batas: Pengenalan Budaya Tuli dan Pelatihan Bahasa Isyarat untuk Petugas SPBU” di Aula Kantor IT Bitung. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, BITUNG – Memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional yang jatuh setiap 23 September, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui unit operasi, Integrated Terminal (IT) Bitung, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Melayani Tanpa Batas: Pengenalan Budaya Tuli dan Pelatihan Bahasa Isyarat untuk Petugas SPBU” di Aula Kantor IT Bitung.

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam menghadirkan layanan publik yang inklusif, setara, dan ramah bagi penyandang disabilitas. Hal ini sejalan dengan tema nasional tahun ini “Tidak Ada Hak Asasi Manusia Tanpa Hak Bahasa Isyarat”. Dalam pelatihan tersebut, para peserta yang terdiri dari admin dan petugas SPBU di Kota Bitung mendapatkan pelatihan dasar bahasa isyarat serta pemahaman tentang budaya tuli. Pelatihan ini difasilitasi Komunitas KALEB (Komunitas Tuli Peduli Bitung).

Pelatihan bahasa isyarat ini, merupakan salah satu cara Pertamina dalam menghadirkan layanan publik yang inklusif, setara, dan ramah bagi penyandang disabilitas. POTO : ISTIMEWA

“Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi juga upaya membangun empati dan rasa hormat terhadap keberagaman kemampuan dalam masyarakat. Kami ingin semua konsumen, termasuk teman-teman Tuli, merasa aman dan dihargai saat mengakses layanan SPBU,” ujar Muhammad Dody Iswanto, IT Manager Bitung.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, turut mengapresiasi semangat para peserta. Ia menekankan pentingnya pengembangan kegiatan serupa di berbagai wilayah.

“Petugas SPBU adalah garda terdepan pelayanan Pertamina. Dengan pelatihan ini, kami berharap layanan inklusif bisa benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat, tidak hanya di Bitung, tapi juga di wilayah lain seperti Manado,” ujarnya.

Pelatihan berlangsung secara interaktif dan dibagi dalam tiga sesi utama: pengenalan budaya Tuli, pelatihan bahasa isyarat dasar, serta simulasi pelayanan konsumen disabilitas melalui metode roleplay. Suasana pelatihan semakin hangat dengan adanya ice breaking, permainan inklusif, dan hadiah bagi peserta paling aktif.

Elton, perwakilan dari Komunitas KALEB turut menyampaikan kebanggaan atas kesempatan berbagi ilmu dengan para peserta. “Teman-teman Tuli sangat senang bisa mengajarkan bahasa isyarat kepada masyarakat luas. Harapan kami, semakin banyak pelayan publik yang bisa berkomunikasi tanpa batas dengan komunitas Tuli,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Pertamina juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama, SDG 4 – Pendidikan Berkualitas, melalui pelatihan bagi tenaga layanan publik, SDG 10 – Berkurangnya Kesenjangan, dengan meningkatkan akses komunikasi bagi penyandang disabilitas, serta SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, lewat kolaborasi antara perusahaan dan komunitas lokal.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan pembuatan video dokumentasi sebagai simbol komitmen bersama untuk melayani tanpa batas. Pertamina percaya bahwa pelayanan terbaik tidak hanya diukur dari kecepatan dan efisiensi, tetapi juga dari kemampuan untuk melayani semua orang secara setara, tanpa terkecuali.

*/Editor : Bali Putra