PLN Siap Laksanakan RUPTL untuk Tingkatkan Investasi, Serap Tenaga Kerja dan Perkuat Ekonomi Mikro

42
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kanan) dan lainnya, saat memberi keterangan kepada sejumlah media usai mengumumkan RUPTL PLN 2025-2034 di Jakarta, Senin (26/05/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, JAKARTA – PT PLN (Persero) siap melaksanakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 demi meningkatkan investasi, menyerap tenaga kerja dan memperkuat ekonomi mikro. RUPTL tersebut telah diumumkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (26/05/2025).

Bahlil menegaskan RUPTL merupakan instrumen penting untuk mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mencapai kedaulatan energi nasional berbasis potensi dalam negeri.

”Salah satu program pemerintah, kedaulatan dan transisi energi. RUPTL ini sebagai salah satu instrumen untuk pedoman dalam implementasi dari ketersediaan kelistrikan kita,” sebutnya.

RUPTL akan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui tiga faktor, peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja dan penguatan ekonomi mikro.


Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (tengah), Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu (kiri) dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDMN Eniya Listiani Dewi (kanan) ketika mengumumkan RUPTL PLN 2025-2034 di Jakarta, Senin (26/05/2025). POTO : ISTIMEWA

Pengembangan RUPTL berpotensi memperoleh investasi sebesar Rp2.967,4 triliun yang terbagi untuk sektor pembangkit Rp2.133,7 triliun, sektor penyaluran Rp565,3 triliun, sektor distribusi, sektor listrik desa dan lainnya Rp268,4 triliun.

“Proyek di RUPTL ini diharapkan akan berkontribusi kepada Produk Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan,” terang Bahlil.

Selain itu, diproyeksikan sebanyak 1,7 juta lapangan kerja baru akan tercipta melalui RUPTL terbaru ini, yang terdiri dari 836 ribu tenaga kerja di sektor pembangkitan dan 881 ribu di sektor transmisi serta gardu induk. Pihaknya juga optimistis hal ini dapat turut berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakat dan menekan angka pengangguran.

“Kami memproyeksikan RUPTL ini akan menciptakan 1,7 juta lapangan kerja yang 91 persen diantaranya merupakan kategori green jobs,” katanya.

Tak hanya itu, program Listrik Desa (Lisdes) dalam RUPTL 2025-2034 juga akan menargetkan aliran listrik ke 780 ribu rumah tangga di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Melalui program Lisdes ini, diharapkan usaha mikro di berbagai daerah tersebut dapat bertumbuh dan mendorong perekonomian.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung penuh dan melaksanakan RUPTL 2025-2034.

“Melalui RUPTL ini, PLN tak hanya menjalankan mandat transisi energi dan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement menuju Net Zero Emissions, kami juga ingin berkontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja hijau, dan pengentasan kemiskinan,” pungkas Darmawan.

Editor : Bali Putra