PLN UID Sulselrabar Wujudkan Kesetaraan melalui Workshop Inklusif bagi Penyandang Tuna Rungu

184
Srikandi PLN turut antusias mengikuti workshop handcrafting khusus untuk para penyandang tuna rungu. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli, terus mendukung kegiatan yang fokus pada inklusi sosial dan pemberdayaan kelompok difabel. Salah satunya, pada Hari Disabilitas Internasional, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) berkolaborasi dengan Cafe Tulus menggelar workshop handcrafting khusus untuk penyandang tuna rungu.

Kegiatan ini dilaksanakan di Café Tulus, Jum’at (06/12/2024). Kafe istimewa yang juga merupakan binaan PLN Peduli. Cafe ini mengusung konsep inklusif dengan memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu, untuk bekerja dan berinteraksi dengan masyarakat.

Workshop dihadiri belasan peserta tuna rungu yang antusias mempelajari keterampilan merajut untuk membuat aksesori berupa gantungan cermin. Workshop bertujuan memberikan kesempatan kepada penyandang tuna rungu untuk mengembangkan keterampilan baru serta meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam berkarya.

Workshop handcrafting yang diikuti penyandang disabilitas tuna rungu, berlangsung di Cafe Tulus, Makasar, Jumat (06/12/2024). POTO : ISTIMEWA

Pengelola Cafe Tulus, Fadli mengapresiasi PLN atas dukungan yang diberikan sehingga workshop untuk penyandang tuna rungu dapat terlaksana.

Ia berharap kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi peserta dan dapat menambah keterampilan baru, sehingga dapat membuka peluang usaha baru,” tambah Fadli.

Senada dengan hal tersebut, seorang mentori, Jusmi yang juga tergabung dalam Tangan Dia, suatu usaha di bidang kerajinan tangan berupa rajutan, mengungkapkan adanya workshop diharapkan dapat membantu perekonomian peserta ke depan.

“Kami optimis setelah workshop ini para peserta terus berlatih untuk membuat kerajinan rajut yang lain, sehingga diharapkan kedepannya selain untuk dipakai sendiri hasil kerajinan bisa dijual dan dapat membantu perekonomian mereka,” ungkap Jusmi.

Faizah, seorang peserta workshop yang sehari-harinya bekerja sebagai penjahit menyampaikan rasa terima kasihnya bisa berkesempatan mengikuti kegiatan ini.

Pada kesempatan berbeda, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung inklusi sosial dan pemberdayaan penyandang disabilitas.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa semua orang, termasuk teman-teman disabilitas, memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan. Kami percaya bahwa dengan mendukung kreativitas mereka, kita juga turut mendorong terciptanya masyarakat yang lebih inklusif,” ujarnya.

Budiono juga menambahkan dengan adanya workshop seperti ini, diharapkan semakin banyak inisiatif yang dapat memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berkarya dan berkembang, baik secara pribadi maupun profesional.

Editor : Bali Putra