Program TJSL Berkelanjutan PLN dalam Pengolahan Air Bersih bagi Masyarakat Kepulauan Raih Penghargaan di “InTechSEA Awards 2025”

12
Petugas PLN tengah meninjau pengoperasian inovasi Desalinasi Berbasis Energi Surya yang juga merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Ketika langit pagi mulai merekah di ufuk timur, warga Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kini sudah dapat menikmati akses air bersih. Berkat sentuhan tangan PLN, warga yang sebelumnya sulit mendapatkan akses air bersih kini sudah bisa menikmati layanan air bersih yang juga berasal dari energi yang ramah lingkungan.

Pulau Barrang Lompo adalah sebuah pulau kecil yang berada di gugusan Kepulauan Spermonde yang berjarak 13 kilometer (km) dari daratan Kota Makassar. Tercatat dalam suatu Jurnal Nasional Kesehatan, cukup banyak penduduk Pulau Barrang Lompo mengalami diare akibat air yang terkontaminasi.

Sebelumnya, ketergantungan sumber air yang berasal dari sumur menjadi tantangan tersendiri karena terkadang sumber air tersebut kering jika memasuki musim kemarau. Bahkan tidak jarang, warga Pulau Barrang Lompo menyeberang melalui jalur laut ke Kota Makassar hanya untuk membeli air bersih. Kini, inovasi Desalinasi Berbasis Energi Surya (DE-BES) mampu menjadi solusi hijau untuk air bersih di Pulau Barrang Lompo. Menariknya, inovasi tersebut juga mendapatkan penghargaan Platinum dalam ajang InTechSEA Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin pada Jumat (31/7).

Ketua Panitia InTechSEA 2025 Asmi Citra Malina, . S. Pi., M. Agr. PhD (kiri) menyerahkan plakat penghargaan Platinum kepada Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Sulselrabar, Ambo Tuwo (kanan) berkat inovasi Desalinasi Berbasis Energi Surya di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar pada Jumat (31/07/2025). POTO : ISTIMEWA

Warga Pulau Barrang Lompo, Kiki, mengaku bersyukur telah dilibatkan dalam inovasi PLN tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi warga Pulau Barrang Lompo. “Kami sangat terbantu dengan adanya inovasi dari PLN ini, karena mengingat kami sering mengalami kendala dalam mendapatkan air bersih. Dengan adanya inovasi ini kami bisa produksi air bersih dalam satu hari mencapai 3.000 liter. Harapannya inovasi ini dapat diimplementasikan ke pulau lain supaya tidak jauh-jauh lagi ambil air di daratan Kota Makassar,” ujar Kiki.

Pada kesempatan yang berbeda, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, juga sangat mengapresiasi program bantuan dan inovasi energi hijau yang dapat menghasilkan air bersih tersebut.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PLN atas inovasi luar biasa dalam menghadirkan teknologi desalinasi berbasis energi surya pada pulau yang berada di Sulawesi Selatan. Inovasi ini tidak hanya menjawab tantangan ketersediaan air bersih di wilayah pesisir dan kepulauan, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata terhadap energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan,” ungkap Andi Sudirman Sulaiman.

“Kolaborasi seperti ini sangat kami harapkan, karena mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa membebani lingkungan. Terima kasih PLN atas kontribusinya dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan mandiri untuk Sulawesi Selatan,” tambahnya.

Sementara itu, juri InTechSEA Awards 2025 yang juga Plt. Asdep Infrastruktur Dasar Strategis, Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Nayo Ramli, Ph.D., sangat mengapresiasi inovasi yang dihadirkan oleh PLN. “Proyek inovasi desalinasi air laut dengan menggunakan solar panel untuk energi listriknya untuk pulau kecil dan remote merupakan suatu program yang sangat bagus dan perlu direplikasi di daerah lainnya. Ide untuk membantu masyarakat yang sulit air adalah suatu hal yang sangat bermanfaat. Kami sangat mengapresiasi usaha PLN dan agar dapat direplikasi di pulau terpencil lainnya,” ujar Nayo Ramli, Ph.D.

Ia berharap ke depannya agar PLN terus mendampingi masyarakat dalam tata kelola alat ini agar masyarakat dapat mandiri dan berkelanjutan dalam pemanfaatan fasilitas ini.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) menjelaskan teknologi desalinasi karya PLN ini menjadi solusi cerdas untuk mengatasi krisis air bersih di wilayah pesisir dan kepulauan terpencil. “Inovasi yang juga merupakan program Tanggung Jawab Sosial PLN ini memanfaatkan sumber energi surya sebagai tenaga utama sistem desalinasi, sehingga tidak hanya mampu memproduksi air bersih secara mandiri, tetapi juga mendukung agenda dekarbonisasi dan transisi energi nasional,” ujar Edyansyah.

Ia merinci DE-BES adalah sistem desalinasi air laut menggunakan tenaga surya yang mampu menghasilkan air bersih hingga 3.000 liter per hari. Sumber energi ini berasal dari panel surya yang terintegrasi dengan mesin Reverse Osmosis yang kemudian mengolah air laut menjadi air bersih. “Inovasi ini sangat cocok untuk daerah kepulauan yang sulit mendapatkan air bersih. Energi diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,4 kiloWatt peak (kWp) dan baterai 4,8 kiloWatt hour (kWh),” tutur Edyansyah.

Edyansyah optimistis inovasi desalinasi tersebut dapat memberikan dampak positif yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat dan literasi energi, serta melibatkan warga dalam pengelolaan sistem, mengurangi biaya penggunaan genset diesel, membuka peluang usaha lokal, dan yang tidak kalah penting bisa mengurangi emisi >1,26 ton CO₂e/tahun dan sampah plastik hingga 3.900 kg/tahun.

“Inovasi dan juga program TJSL ini sejalan dengan visi PLN untuk menjadikan listrik sebagai motor peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ramah lingkungan, sesuai prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) dan Environmental, Social, and Governance (ESG),” tutup Edyansyah.