Program USAID MPHD Gandeng PKK Turunkan Kasus Kematian Ibu Hamil dan Bayi di Sulsel

461
POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Program Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD) USAID menggandeng PKK Suawesi Selatan (Sulsel) ikut serta dalam program penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Sulsel.

MPDH ini sendiri, merupakan bagian dari program kerja Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Kementerian Kesehatan untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.

Senior Program Manager MPHD USAID Sulawesi Selatan, Salwa Mochtar, mengatakan, pihaknya mengajak PKK Provinsi Sulawesi Selatan untuk terlibat dalam intervensi untuk penurunan kasus kematian ibu dan anak melalui edukasi dan persuasi kepada masyarakat.

“Kita berharap program MPHD ini bisa menurunkan angka kematian Ibu dan bayi yang cukup tinggi di Sulawesi Selatan dengan masuknya berbagai program-program lewat sinergi dan kolaborasi dengan PKK karena masalah AKI dan AKB bukan masalah orang kesehatan saja,” kata Salwa, Kamis (28/4/2022).

Salwa menyebutkan, Sulawesi Selatan merupakan satu dari 5 Provinsi dengan angka kematian ibu dan angka kematian bayi tertinggi di Indonesia, di samping DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Salwa juga menyebutkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, pada tahun 2021 lalu, dicatatkan total angka kematian ibu di Sulsel sebesar 195 kasus, sedang angka kematian bayi mencapai 844 kasus.

“Salah satu peran PKK kami masukkan di dalam Tim Pokja penurunan angka kematian ibu dan baru lahir khususnya di 4 Kabupaten/Kota lokus di Sulsel, yakni Makassar, Gowa, Bulukumba dan Toraja Utara,” kata Salwa.

Salwa juga mengemukakan, bentuk intervensi dari program yang baru dimulai pada Mei tahun 2021 ini, adalah dalam bentuk peningkatan akses layanan kesehatan serta mengoptimalisasi sistem rujukan yang berlaku. Selain itu, kata Salwa, yang menjadi fokus program yang mereka lakukan adalah melakukan mentoring atau pendampingan kepada fasilitas layanan kesehatan swasta.

“Untuk tahap awal, kami mulai di rumah sakit swasta yang ada di 4 Kabupaten/Kota lokus, dalam bentuk pendampingan klinis terhadap tenaga kesehatannya dan juga pendampingan manajerial terhadap bagaimana system manajemen mereka, termasuk rujukan serta pencegahan infeksi pasca melahirkan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pokja Satu PKK Sulsel, Amelia, menyambut baik untuk ikut bekrja bersama MPHD dalam menurunkan angka kematian ibu hamil dan bayi di Sulsel.

“Alhamdulillah sangat bagus tujuannya, timnya akan bersinergi agar angka kematian ibu hamil dan bayi baru lahir menurun di Sulsel,” katanya.

Marwiah Syam