Puluhan PLTS Diresmikan, 5.383 RT di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih

12
Presiden RI, Prabowo Subianto, menyatakan, pengembangan energi surya memiliki peran krusial dalam menjangkau wilayah yang selama ini belum teraliri listrik secara optimal, terutama di daerah 3T. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, JAKARTA – Sebanyak 5.383 rumah tangga (RT) di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia, kini bisa menikmati Listrik bersih. Menyusul peresmian 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu.

Peresmian 47 PLTS, tersebar di 47 desa di 11 provinsi di Indonesia. Ini merupakan upaya pemerintah meningkatkan utilisasi PLTS sebagai langkah strategis dalam menghadirkan pemerataan energi di seluruh penjuru tanah air.

Presiden Prabowo menyatakan, pengembangan energi surya memiliki peran krusial dalam menjangkau wilayah yang selama ini belum teraliri listrik secara optimal, terutama di daerah 3T.

“Dengan energi tenaga surya, setiap desa, setiap kecamatan, kabupaten bisa swasembada energi. Pulau-pulau terpencil punya energi, dan bisa swasembada,” ucap Prabowo saat meresmikan 55 proyek EBT yang dipusatkan di PLTP Ijen, Bondowososo, Jawa Timur, Kamis (26/06/2025).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa proyek PLTS akan menjadi tulang punggung pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di desa-desa yang belum terjangkau listrik. POTO : ISTIMEWA

Ia mengapresiasi sinergi yang tejalin dalam pengembangan PLTS secara masif. Menurutnya langkah ini tidak hanya penting dalam mewujudkan swasembada energi, juga selaras dengan target Net Zero Emissions 2060.

“Indonesia bisa jadi negara yang bisa menuju zero carbon emissions tepat pada waktu direncanakan. Terpenting, kita bisa menghasilkan energi dengan memotong jalur-jalur logistik yang mahal,” tegasnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menambahkan, proyek PLTS akan menjadi tulang punggung pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di desa-desa yang belum terjangkau listrik.

“Dalam 4-5 tahun ke depan, semoga desa-desa yang tidak ada listrik akan dipasang ewat PLTS, kerja sama swasta, PLN, dan pemerintah untuk pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat, khususnya dalam hal fasilitas listrik,” ujar Bahlil.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen penuh PLN dalam mendukung  pemerintah untuk mewujudkan keadilan energi di wilayah 3T melalui pemanfaatan PLTS secara masif.

“Program ini bukan sekadar menghadirkan listrik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi global. Ini adalah bentuk gotong royong nasional untuk mewujudkan masa depan yang bersih, hijau, dan inklusif,” ujar Darmawan.

Ia menjelaskan bahwa 47 PLTS yang diresmikan hari ini memiliki total kapasitas 27,8 megawatt (MW) dan berhasil memberi akses listrik bagi 5.383 rumah tangga di 47 desa, yang tersebar di 11 provinsi seluruh Indonesia.

“Dulu, anak-anak belajar ditemani lampu minyak, layanan kesehatan terbatas, dan roda ekonomi desa berhenti saat malam tiba. Kini, listrik dari energi bersih mengubah segalanya, anak bisa belajar lebih lama, Puskesmas dapat melayani masyarakat dengan optimal, dan usaha rakyat tumbuh. Inilah keadilan energi. PLN siap menjalankan visi Presiden menuju kemandirian energi lewat akselerasi energi terbarukan,” tutup Darmawan.

Editor : Bali Putra