BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kini masyarakat pengguna fasilitas jalan bebas hambatan/tol harus mempersiapkan diri untuk terbiasa menggunakan uang elektronik dalam pembayaran di setiap gardu tol. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian PUPR terus mendorong transaksi non tunai di seluruh jalan tol.
Khusus di kota Makassar, Sulsel, penggunaan transaksi non tunai di jalan tol efektif per 1 Oktober 2017. Saat ini, sedang dipersiapkan Gerbang Tol Otomatis (GTO). Nantinya akan dibangun minimal satu GTO di setiap gerbang tol untuk mencapai target elektronifikasi jalan tol.
“Nanti akan disiapkan GTO di setiap gerbang tol. Kita akan kerjasama dengan perbankan yang ada, dan saat ini sudah ada beberapa bank pemerintah yang nantinya bisa dipakai di GTO,” kata Bambang Kusmiarso Kepala Perwakilan BI Sulsel pada konfrensi pers di kantornya, Selasa (5/9/2017).
Ia mengatakan, sehubungan dengan hal itu, BI akan menggiatkan sosialisasi dan edukasi secara intensif sebelum maupun setelah bulan Oktober 2017 agar masyarakat mengerti tujuan dan manfaat penggunaan uang elektronik di jalan tol.
“Kami telah berkoordinasi dengan pengelola tol dalam hal ini PT Bosowa, kami juga akan kumpulkan perbankan untuk membahas dan sosialisasi hal ini, Pemerintah juga saat ini tengah mendorong penggunaan transaksi non tunai atau elektronik di jalan tol. Dengan demikian, nantinya pembayaran tol secara tunai sudah tidak bisa dilakukan.” jelasnya.
Seperti diketahui, pada tanggal 1 Oktober 2017 mendatang seluruh gerbang tol di Indonesia hanya akan menerima transaksi elektronik atau menggunakan e-money. Selain untuk mengurangi antrean, pelayanan transaksi elektronik di semua gerbang tol juga untuk meningkatkan cashless society.
Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan perbankan dan regulator jalan tol memastikan pemberian diskon transaksi sebesar 10% bagi pengguna uang elektronik. Bambang mengatakan, pemberian diskon transaksi 10% ini dalam rangka menyambut elektronifikasi di jalan tol. “Beberapa bank sudah memberikan diskon 10% transaksi dan diskon pembelian perdana uang elektronik 50%,” ujarnya. / Komang Ayu