Sinergi Zurich dan Danamon, Kolaborasi dengan Perlindungan Optimal Penyakit Kritis

64
POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, JAKARTA – Zurich bersama Danamon berkolaborasi menyediakan perlindungan optimal penyakit kritis.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memprediksi, Indonesia memasuki bonus demografi 2030 hingga 2035. Di mana, populasi terbesar didominasi penduduk usia produktif (15 – 64 tahun). Hal ini akan membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi sekaligus bagi individu mewujudkan impian. Peluang tersebut hanya dapat dimanfaatkan secara optimal apabila kesehatan dan kondisi finansial, baik.

Head of Bancassurance & Group Collaboration Zurich, Miressa Moravia menjelaskan, di era yang dinamis ini, masyarakat usia produktif semakin rentan terhadap risiko penyakit kritis.

“Oleh karena itu, perlindungan optimal penyakit kritis kami hadirkan sebagai solusi yang komprehensif, terjangkau dan mudah diakses masyarakat,” ujarnya.

Melalui kolaborasi, Zurich dan Danamon memfasilitasi akses terhadap produk melalui kanal perbankan yang terintegrasi dan mudah dijangkau masyarakat.

Consumer Funding & Wealth Business Head Danamon, Ivan Jaya menambahkan, pihaknya terus berinovasi dan menjadi penyedia solusi finansial untuk membantu memenuhi kebutuhan nasabah. Ia meyakini, kebutuhan akan perlindungan kesehatan menjadi bagian penting perencanaan finansial.

Dalam peluncuran Perlindungan Optimal Penyakit Kritis, selebriti & figur publik Shahnaz Haque membagikan pandangan tantangan penyakit kritis dalam keluarga. “Risiko penyakit kritis datang tanpa diduga, bahkan di usia produktif. Biaya pengobatan besar, mulai konsultasi dokter hingga terapi lanjutan, dapat menguras emosi dan finansial. Oleh karena itu, memiliki perlindungan yang tepat, seperti asuransi penyakit kritis, sudah menjadi suatu kebutuhan,” ujarnya.