Sulsel terus Didorong jadi Lokomotif Pembangunan Eksyar KTI

106
Penguatan Ekosistem Halal, berupa pendampingan sertifikasi halal, menjadi salah satu program BI Sulsel bersama stakeholder terkait, untuk penguatan Eksyar di Sulsel. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sulawesi Selatan (Sulsel) terus didorong menjadi lokomotif pembangunan ekonomi keuangan syariah (Eksyar) di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Seluruh pihak terkait, bersinergi melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan keinginan tersebut, salah satunya melalui “Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah” atau BEKS 2025.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel), Rizki Ernadi Wimanda, BEKS merupakan wujud nyata komitmen bersama menjadikan Sulsel sebagai lokomotif pembangunan Eksyar di KTI.

Ia berharap, BEKS menjadi living agenda yang menghasilkan program konkret, terukur, dan dapat direplikasi untuk memperkuat Eksyar.

“Kami yakin, sinergi bersama seluruh stakeholders, akan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan, serta bermanfaat nyata bagi masyarakat Sulsel,” sebut Rizki saat acara pembukaan BEKS 2025 di Baruuga Phinisi Lantai 4 Gedung BI Sulsel, Rabu (01/10/2025).

Di mana, saat membuka BEKS 2025, Rizki didampingi Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Ahmad Haikal Hassan, dan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

BI Sulsel sendiri, telah melakukan sejumlah program untuk penguatan Eksyar di Sulsel, seperti,

  • Penguatan Ekosistem Halal, berupa pendampingan sertifikasi halal, penambahan zona KHAS, penguatan penyelia halal termasuk kegiatan inkubasi peningkatan mutu produk, dengan target semakin banyak produk lokal bersertifikat halal yang naik kelas.
  • Kemudian, peningkatan Literasi Keuangan Syariah dan Keuangan Mikro Syariah, berupa peningkatan akses pembiayaan UMKM, termasuk yang belum terjangkau perbankan melalui keuangan sosial syariah yang dikelola BAZNAS/LAZ.
  • Capacity Building, berupa pelatihan bagi pelaku usaha syariah, pondok pesantren, dan lembaga ZISWAF untuk mendorong kemandirian usaha produktif.
  • Inovasi Keuangan Syariah, berupa realisasi program wakaf tunai bagi calon pengantin sebagai sumber pembiayaan produktif., dan
  • Inklusivitas, melibatkan 16 pesantren anggota Hebitren dengan memasarkan produk santri selama BEKS 2025.

Sementara itu, sepanjang 2025, BI Sulsel telah melaksanakan sejumlah program strategis, seperti

  • Pekan Ekonomi Syariah 2025, berupa bazaar produk halal, lomba desain busana muslim, Halal Chef Competition, hingga olimpiade ekonomi syariah tingkat SMA.
  • Training for Trainer literasi ekonomi syariah bagi 50 jurnalis di Sulsel pada Juni 2025
  • Zona KHAS di Sekolah Athirah sebanyak 21 tenant.
  • Fasilitasi 4 sertifikasi halal RPHR di Kabupaten Pangkep, Pinrang, dan 2 RPHR di Kota Palopo. Sehingga, saat ini di Sulsel ada total 9 RPHR bersertifikat halal, dan
  • Prestasi Nasional pada FESyar KTI 2025, Juara 1 Konten Kreatif Ekonomi Syariah, Juara 2 Kemandirian Ekonomi Pesantren, Juara 2 Program Pemberdayaan Ekonomi ZISWAF, dan Juara 4 Olimiade Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional.

Bali Putra